Facebook selama ini menjadi tempat berbagi bagi kita semua, begitu juga dengan saya. Facebook seolah menjadi teman dan menjadi tempat berbagi bagi kita, terkadang curhat, terkadang keluh kesah, berisi juga harapan-harapan kita tentang kondisi kehidupan, ataupun asa tentang negeri ini lebih baik di masa mendatang.
Selama bertahun-tahun saya telah menjadi bagian dari Facebook. Namun sayang, hanya karena saya mengucapkan Selamat Datang kepada Habib Rizieq Syihab, lalu saya sampaikan, semoga Habib Rizieq Syihab dapat bertemu dengan Presiden Jokowi, memadukan anatara Revolusi Mental dengan Revolusi akhlak, akhirnya dengan gagahnya Facebook menonaktivkan akaun saya, entah untuk sementara atau selamanya.
Di Facebook banyak dokumen kenangan foto dan seluruh aktivitas kehidupan saya, yang saya titipkan melalui facebook, sayang facebook yang selama ini saya percayai, akan bertindak objektiv, entahlah dengan sangat sadis membuat seluruh data-data penting yang saya titipkan di dalamnya hilang begitu saja.Â
Jika saya mampu menuntut, tentu akan saya tuntut facebook dengan segala kesewenang-wenangannya. Dia bebas membuat aturan, lalu tak peduli kami sebagai orang yang ikut membesarkannya malah kau campakkan begitu saja.
Tapi tak apalah, pada akhirnya saya sadar, media apapun, termasuk Facebook toh pada akhirnya hanya mementingkan bisnis saja. dan dia tidak peduli bagaimana membernya banyak yang sangat dirugikan. Tentu saja, saya sadar, bahkan media semacam facebook pun menjadi bagian dari oligarki kekuasaan, yang mau tidak mau sangat sensitif dan tak memahami arti sebuah perbedaan.
Terima kasih Facebook, atas kebersamaannya selama ini. Tolong data-data saya dikembalikan. Tapi jika tidak, Anda telah merugikan kami yang selama ini ikut membesarkanmu.....Selamat Jalan Facebook....! Selamat Tinggal...!
Salam Hebat dari Garut
Alimudin Garbiz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H