Mohon tunggu...
Alimatul Mufida
Alimatul Mufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang ingin bermanfaat bagi seluruh alam semesta dan seisinya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kriminalitas Semakin Tak Terkendali, Islam Datang sebagai Solusi

1 Agustus 2023   18:28 Diperbarui: 1 Agustus 2023   18:29 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kriminalitas semakin merajalela dan beritanya selalu memenuhi kabar berita di televisi dan media sosial, bukan hanya kuantitasnya yang meningkat tetapi juga kualitasnya yang semakin mengerikan. Dilansir dari BBC NEWS INDONESIA (23/03/2023) Polisi telah menangkap pelaku yang memutilasi seorang perempuan menjadi puluhan bagian di Kaliurang, Yogyakarta. Sebelumnya, beberapa hari lalu, polisi juga menangkap pelaku pembunuhan yang memutilasi korban menjadi empat bagian di sebuah apartemen di Tangerang, Banten, lalu dibuang di beberapa lokasi berbeda. Di penghujung tahun lalu, polisi juga mengungkap pembunuhan yang diikuti mutilasi di apartemen Taman Rasuna, Jakarta. Mendengar berita pembunuhan seperti layaknya rutinitas sehari-hari, setiap menit akan ada kriminalitas yang terjadi, motifnya pun bermacam-macam mulai dari kecemburuan, kebencian, dendam, dan masalah materi seperti hutang dan kekurangan finansial. 

Kriminalitas terjadi layaknya perlakuan hewan buas kepada mangsanya, wajar jika pelakunya adalah hewan karena memang stabilitas rantai makanan dan hewan tidak dibekali akal untuk berpikir dan jelas tidak memiliki jiwa kemanusiaan. Lain halnya manusia yang dibekali akal dan hati nurani terlebih memiliki keimanan yang pada agama apapun tidak akan ditemukan ajaran kriminalitas dan saling membunuh, pasti semua agama mengajarkan kebaikan. Selain individu yang menjadi pelaku kriminalitas. Nyatanya bukan hanya sekadar salah individu sebagai pelaku kriminalitas. Terdapat faktor lain yang mengintervensi diantaranya terpaksa melakukan karena keadaan finansial, jalan pintas yang diambil seperti mencopet, membunuh, membegal digunakan untuk menyelesaikan masalah tanpa berpikir panjang dan dampaknya. Kini kriminalitas menjadi hal biasa terjadi dan sesuatu yang dekat dengan masyarakat. Merasa was-was dan khawatir saat berada di luar. Bahkan rumah yang konon adalah tempat ternyaman dan teraman pun terasa sebaliknya. Karena bahkan sering terjadi pelaku kriminalitas adalah sosok terdekat. Berbagai upaya seperti melaporkan dan pemberian sanksi yang dilakukan untuk mengatasi kriminalitas tapi nyatanya tidak memberikan efek jera. Sanksi sosial pun juga tidak bisa mengatasi karena ini adalah problematika kompleks dan sistematis. Hingga kini angka kriminalitas terus melonjak.

Dahulu ketika hukum Islam masih diterapkan dalam bingkai Khilafah, kasus kriminal menjadi hal yang sangat jarang terjadi bahkan dapat dihitung jari. Hukum Islam yang diterapkan memberikan efek Jawabir (penebus siksa akhirat) & Jawazir (pencegah terjadinya tindak kriminal yang baru terulang kembali). Para pelaku kriminalitas diberikan hukuman yang membuat jera dan nyata dapat dilihat oleh masyarakat sehingga masyarakat enggan melakukannya. Di lain sisi negara tentu memenuhi kebutuhan sekunder rakyatnya seperti memberikan lapangan pekerjaan yang luas, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, sehingga masyarakat hanya fokus memenuhi kebutuhan pokok saja. Wallahu a'lam bis shawwab

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun