Mohon tunggu...
siti 'Alimatul karimah
siti 'Alimatul karimah Mohon Tunggu... -

Hidupku kuabdikan dengan menulis. Karena dengan.menulis setidaknya bisa menghilangkan kebodohan ku. Aku bukanlah penyair yang hebat. Aku bukan pula manusia yang memiliki sebuah keahlian. Tp aku akan sellu berusaha,berusaha dan berusaha. Ibu adalah motivasiku ILY mome

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penjual Kayu Bakar Bermimpi Berkorban

12 September 2016   04:50 Diperbarui: 13 September 2016   16:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sebuah desa kecil didekat sebuah lembah dan perbukita  yang menjulang tinggi-tinggi. Tidak ada sama sekali nuansa kota yang menghiasi desa tersebut. Disanalah tempat tinggal seorang nenek tua yang hidup dengan cucu semata wayangnya Ardi. Ardi adalah bocah yang begitu malang sejak kecil ia sudah dirawat mbok inah. Kedua orang tuanya meninggalkannya begitu saja tanpa alasan sedikitpun. Ardy sudah mengenal mbok.inah sebagai ibunya sendiri tidak lagi sebagai nenek.

Mbok inah sangat begitu menyayangi ardi. Sampai-sampai ia pun tak sanggup melihat ardi sendiri sa'at dia bekerja. Mbok inah pun enggan menitipkannya dirumah tetangga. Karena ia berfikir menjaga ardi sendiri lebih aman. Mbok inah hari ini hanyalah bekerja sebagai penjual kayu bakar. Tidak banyak memang hasil yang ia dapatkan. Tapi menurutnya itu sudah sangat cukup, asalkan saja ardi bisa makan dengan kenyang. Setiap pagi-pagi sekali mbok.inah selalu berangkat kepasar untuk menjajakan kayu bakar yang sudah dia cari kemaren sorenya. Dia tidak pernah menyerah dan bersedih walaupun ia harus pulang dengan membawa tangan kosong. 

Suatu hari mbok inah bermimpi ingin sekali melakukan korban sapi untuk hari raya. Walaupun kedengaranya tidak mungkin. Jangankan untuk berkorban hanya untuk sekedar makanpun dia sangat kesulitan. Tapi ia tidak pernah menyerah ia selalu gigih menyisahkan uang belanjanya untuk ditabung tiap harinya.

Satu tahun lebih sudah mbok.inah menabung uangnya untuk niatnya berkorban. Akhirnya ia pun membokar tempat tabungannya dengan hati yang senang ia pun menghitung uangnya yang nyaris semuanya berupa koin. Setelah selesai menghitung rupanya di luar dugaan mbok inah uang yang dia kumpulkan terlampau jauh kurang untuk berkorban. 

Akhirnya musnahlah harapan mbok inah. Hari itu mbok inahh merayakan hari raya dengan hati sedih karena niat berkorbanya tidak bisa terlaksana. Ketika ia samapi dipelataran rumahnya ada seseora ng berbadan tinggi dan berpakaian rapi memanggilnya. Ia bertanya apa maksud ia kemari. Ia pun memjelaskan bahwa ia akan memberikan 1 ekor sapi untuk berkurban dan 2 ekor kambing untuk aqiqah ardi cucunya. Awalnya mbok inah menolaknya tapi pengusaha kaya utu tetap bersikukuh untuk niatnya itu. Akhirnya dengan hati gembira mbok inah bahagia dan langsung sujud syukur. " yaallah inilah rencanamu. Rencanamu lebih indah lebih dari yang saya bayangkan" seru mbok inah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun