Malang – Pandemi covid19 masih menjadi momok bagi masyarakat. Meskipun pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) untuk wilayah Malang Raya telah dinyatakan berakhir sejak 30/5 lalu, namun jumlah kasus positif di wilayah metropolitan ini malah terus menunjukkan peningkatan. Untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid19, diperlukan alat pelindung diri yang harus digunakan oleh setiap lapisan masyarakat. Alat pelindung diri tersebut bisa berupa masker, hand sanitizer, face shield ataupun wastafel untuk mencuci tangan. Mengingat pentingnya kebutuhan alat pelindung diri, pemerintah dan relawan serta kaum akademisi tidak tinggal diam, yaitu dengan cara mengalirkan bantuan alat pelindung diri kepada masyarakat.
Tim kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang juga memberikan bantuan alat pelindung diri berupa wastafel portabel yang dilengkapi dengan stiker berisikan panduan tentang cuci tangan yang benar ke Desa Senggreng, Sumberpucung, Malang. Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Siti Sendari: “Tujuan dibagikannya wastafel portabel yaitu untuk menjaga kesehatan diri di masa pandemi ini dan dapat dipergunakan oleh masyarakat umum, serta mudah dipindahkan sesuai kebutuhan”.
Selain itu, dosen dari Fakultas Teknik UM ini juga menuturkan bahwasanya wastafel yang akan dibagikan ini harus memenuhi kriteria kesehatan air yang mensuplai dan air buangan sisa cuci wastafel sehingga tidak mencemari lingkungan. Jumlah wastafel yang akan diberikan ke Desa Senggreng berjumlah 6 buah yang akan ditempatkan di titik titik strategis yang banyak diakses warga/tempat publik, perkantoran, ataupun sekolah. Adapun penyerahan wastafel portabel tersebut ke pihak desa akan dilakukan bersamaan dengan penutupan dan penyerahan produk produk KKN lainnya pada 2/7 nanti.
Menurut Fauzi Priwi Hidayat, salah satu mahasiswa KKN UM yang juga sekaligus sebagai penanggung jawab program kerja (proker) wastafel portabel: “Untuk saat ini, ember wastafel sudah rampung, tinggal kaki wastafel dan saluran pembuangan air saja yang masih dalam proses pengerjaan dan ditarget rampung sebelum waktu penyerahan ke pihak desa”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H