Sejak dinyatakan pandemi global oleh WHO pada 11/3 lalu, covid19 seolah menjadi momok tersendiri bagi masyarakat, terlebih bagi mereka yang tinggal di kawasan zona merah.Â
Ketakutan akan hal tersebut dianggap wajar mengingat penyebaran covid19 yang begitu cepat dengan pertambahan kasus positif yang selalu melejit setiap harinya. Ditambah lagi dengan dikeluarkannya aturan PSBB oleh pemerintah daerah Malang Raya yang semakin membuat masyarakat seolah terjepit oleh sekat sekat dalam bersosialisasi.Â
Meskipun saat ini PSBB untuk wilayah Malang Raya telah diakhiri, tetap saja masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan yang mengharuskan mereka untuk senantiasa jaga jarak atau social distancing. Untuk menghadapi hal tersebut, mengalirlah berbagai bantuan kebutuhan pokok maupun alat pelindung diri dari pemerintah dan relawan relawan lainnya, tak terkecuali dari kalangan akademisi.
Tim kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang juga menyalurkan bantuan alat pelindung diri berupa seribu masker kepada warga desa Senggreng kecamatan Sumberpucung. Menurut koordinator KKN, Edo Renaldi: "pembagian masker ini akan dilakukan secara kolektif kepada perangkat desa, atau dengan kata lain kita akan memberikan seribu masker kepada perangkat desa Senggreng, kemudian perangkat desa yang menyalurkannya ke warga mengingat jumlah seribu masker tersebut tidak sebanding dengan jumlah penduduk desa". Mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S1 Teknik Sipil ini juga menuturkan bahwasanya seribu masker tersebut akan diberikan ke perangat desa Senggreng pada pekan ke-6 KKN atau pada awal bulan Juli nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H