Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Karya Fiksi di Perpustakaan R.A Kartini

13 November 2022   09:18 Diperbarui: 13 November 2022   10:22 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia Literasi akhir-akhir ini semakin mengemuka dengan adanya kesadaran di berbagai tingkat masyarakat kita. Literasi dapat diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Pengetahuan tentang Literasi sendiri kebanyakan hanya diketahui terbatas hanya pada baca dan tulis, namun selain literasi baca dan tulis sebenarnya ada berbagai macam seperti Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial dan literasi budaya dan kewargaan. Khusus untuk literasi baca dan tulis, organisasi masyarakat ditingkat bawah yang bergerak dalam bidang literasi baca tulis semakin menjamur seperti perpustakaan swadaya yang didirikan oleh masyarakat dan melakukan berbagai pelatihan seperti bagaimana membuat cerpen, novel atau karya fiksi lain. Kegiatan semacam ini perlu diapresiasi karena tidak mudah untuk melakukan kegiatan yang menggugah kesadaran tanpa didasari kekuatan dan kecintaan akan buku bacaan. 

Budaya membaca dan menulis sendiri di Indonesia sangat terbilang rendah jika dibandingkan negara lain. Buku dianggap bukan hal yang menarik untuk di konsumsi dibandingkan karya instan seperti video yang bergerak. Maka tidaklah heran generasi sekarang lebih tertarik untuk menonton TV, media sosial yang lebih instan daripada membaca buku apalagi menulis. Meskipun demikian bukan berarti upaya untuk membangkitkan budaya literasi baca dan tulis di tengah masyarakat menjadi redup. Upaya tersebut seperti yang dilakukan oleh salah satu Taman Bacaan di desa ketileng Singolelo kabupaten Jepara Jawa Tengah yaitu taman bacaan R.A Kartini. 

Untuk menyambut Hari Pahlawan, perpustakaan yang didirikan oleh Kak Edi Mustofa ini mengadakan pelatihan menulis bekerjasama dengan Jenius Writing Indonesia dengan narasumber Mbak Kholis Irohati JW. Beliau sendiri merupakan seorang penulis buku & puisi dari Jepara yang telah melahirkan berbagai karya buku antologi. Pelatihan ini dihadiri oleh perserta  anak - anak dan dewasa, dari berbagai desa di kabupaten Jepara seperti  Ds. Ketileng singolelo, Ds. Welahan, Da. Mambak, Ds. Suwawal, Ds. Gidangelo, Ds. Buaran dan Ds Wedalan Bangsri. Selain itu juga dihadiri para tokoh masyarakat seperti pemerintah desa Ds. Ketileng Singolelo ( Pak Inggi Agus Supriyanto ). Lebih istimewanya lagi juga hadir Ketua Komisi A DPRD Jepara Bpk H. Agus Sutisna, yang dalam sambutannya memberikan semangat kepada generasi muda untuk memilki cita - cita yang tinggi dengan giat belajar, bekerja dengan tekun dan menikmati semua prosesnya . Pada kesempatan kali ini beliau dukungan berupa bantuan peralatan  buku tulis. Peserta dari Taman Bacaan juga hadir seperti dari Nisa dari TBM Capunng dan Nur dari TBM Aksamala sukodono. Sejumlah sponsorship juga turut mendukung seperti PRABU FLORIST, PT MODATAMA Global Logistik , PT BANK BPR BKK Jepara Kc. Welahan  & Jenius Weiting Indonesia.

.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Taman bacaan R.A Kartini merupakan taman bacaan masyarakat yang didirikan yang didasari sebuah kesadaran kondisi masyarakat sekitar khususnya anak-anak yang terjebak dengan bermain game dan pergaulan yang semakin mengkuatirkan. Dengan adanya pelatihan literasi menulis dan berbagai koleksi buku bacaan yang ada di harapkan anak-anak dapat menyalurkan imajinasinya lewat karya fiksi. Koleksi buku-buku anak perlu di perbanyak agar mereka makin bersemangat untuk membaca berbagai varian yang ada.  

Manfaat karya fiksi dapat membangkitkan imajinasi anak-anak untuk menciptakan dunia mereka sendiri . Karya fiksi juga dapat menggerakkan cita-cita mereka bahkan orang lain yang membacanya. Usaha kak Edi dalam mengembangkan taman bacaan ini perlu adanya dukungan dari stakeholder pemerintahan seperti pengadaan buku, perluasan tempat yang membawa kenyamana terlebih suntikan dana agar aktifitas mulia ini dapat berkembang dan membawa daya magnet untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar semakin terdidik.

Mari kita dukung dengan menyumbangkan buku laik baca agar anak-anak bangkit cita-citanya serta tergerak untuk mewujudkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun