Inklusivitas hari santri sampai saat ini belum di tunjukkan oleh Departemen Agama karena selama ini hanya terbatas perayaan-perayaan di pondok pesantren secara seremonial.Â
Jika hari santri hanya di tunjukkan hanya eksklusif ceremonial maka masyarakat luas tidak akan mengenal manfaat perayaan dan penetapan hari santri nasional.Â
Kenapa tidak ada gebrakan dan keluar dari kotak misalnya santri dalam perayaan hari santri menunjukkan kepedulian terhadap alam dengan reboisasi, kegiatan tentang literasi atau kegiatan lain yang bersifat keindonesiaan yang bersifat beragam seperti kegiatan dengan pemeluk agama lain.Â
Kenapa hal ini penting? karena motivasi penetapan hari santri itu berdasarkan reolsusi Jihad mempertahankan kemerdekaan indonesia oleh kalangan santri.Â
Jika sekarang resolsui jihad itu bisa dialihkan kepada perjuangan mengisis kemerdekaan oleh kalangan santri dengan wujud aksi nyata sumbangsih para santri di tengah masyarakat.Â
Jangan sampai hari santri terjebak hanya pada perayaan seremonial yang menghabiskan dana hanya untuk acara-acara keagamaan yang dinimati para undangan namun tidak berdampak signifikan, lebih baik hal itu digunakan untuk kegiatan lain yang berdampak kepada masyarakat sekitar. Bukankah kita ingin hari santri untuk semua? atau hanya untuk para santri saja? Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H