Program Pendidikan guru penggerak telah membawa banyak perubahan di berbagai sekolah. Perubahan tersebut terutama telah dialami oleh sekolah-sekolah yang guru-gurunya terpilih menjadi CGP (calon Guru Penggerak) atau yang telah resmi menjadi GP (Guru Penggerak). Hal ini cukup beralasan karena sepanjang pendidikan yang mereka tempuh mereka harus membuat aksi nyata sesuai alur MERRDEKA yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Refleksi terbimbing, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata. Dari alur tersebut dapat dipahami bahwa setiap CGP sepanjang pendidikan harus mampu berkolaborasi, kreatif, inofatif dan yang penting adalah mampu membuat projek yang berdampak kepada murid dan juga eksosistem yang terdapat di sekolah tersebut. Kota Palembang sendiri telah mendapat kesempatan mengikuti program guru penggerak pada angkatan 1, angkatan 4 serta angkatan 7 yang sedang mulai.Â
Pada minggu lalu CGP angkatan 4 kota Palembang telah menjalani momen spesial yaitu mereka telah sampai pada lokakarya ke 7 dan sekaligus Festival Panen Hasil Karya Belajar . Momen ini dikatakan special mengingat di titik inilah para CGP berkesempatan menampilkan semua hasil karya, projek yang telah dibuat serta sharing program  yang telah mereka lakukan dari lokakarya 0 hingga lokakarya 7. Kegiatan ini diadakan di dua tempat terpisah yaitu pada tanggal 14 Oktober 2022 CGP mengadakan lokakarya 7 dan pada tanggal 15 Oktober 2022 mengadakan Festival Panen Hasil Belajar. Lokakarya 7 diadakan di SMA negeri Sumatera Selatan yang mana pada Lokakarya ini berisi materi evaluasi kegiatan, sharing program yang berdampak pada murid telah direncanakan pada lokakarya 6 serta program yang akan dibuat selanjutnya.
Keesokan harinya CGP (Calon Guru Penggerak) dan PP (pengajar Praktik) mengadakan Festival Panen Hasil Karya di Sekolah Palembang Harapan . Inilah puncak dari lokakarya 7 dan program kegiatan CGP angkatan 4 karena pada festival ini para CGP dari sekolah masing-masing sekolah akan menampilkan karya, projek aksi nyata, produk aksi nyata dan berbagai program yang telah dilakukan.Â
Kegiatan yang diadakan oleh Balai Guru Penggerak Sumatera Selatan juga mengundang Gubernur Sumatera Selatan, kepala sekolah, Dinas pendidikan serta berbagai undangan yang turut serta hadir. Dalam sambutannya kepala Balai Guru penggerak Sumatera Selatan, Dra. Ohorella Erma, M.Ikom. menjelaskan tentang program guru penggerak serta kegiatan Festival Panen Hasil Belajar yang sedang diadakan. Kegiatan yang juga mengundang gubernur Sumatera Selatan (yang mewakili) dalam sambutannya berharap dengan adanya keberadaan guru penggerak dapat terjadi peningkatan kualitas, kreatifitas dan inovasi dalam pendidikan khususnya di Sumatera Selatan sebagaimana slogan guru penggerak menciptakan pemimpin pembelajaran yang dapat mewujudkan merdeka belajar.
Salah satu yang menarik dalam acara ini adalah seluruh peserta melakukan flashmob yang dipimpin oleh PP (Pengajar Praktik) dan diikuti oleh semua peserta secara bertahap dengan diiringi lagu Pelajar Pancasila yang semakin membawa kemeriahan di acara tersebut. Perwakilan gubernur dan para undangan selanjutnya berkeliling untuk melihat hasil karya CGP Angkatan 4 . Hasil aksi nyata dan karya yang telah dilakukan di sekolah-sekolah dapat dikatakan luar biasa. Hal itu dapat dilihat dari berbagai karya mereka seperti karya media pembelajaran, karya daur ulang sampah, kerajinan tangan, karya literasi bahkan sampai makanan yang bernilai komersial yang dapat dinikmati warga sekolah bahkan masyarakat sekitar.
Tidak hanya hasil karya nyata yang dapat dinikmati namun pada kesempatan ini juga perwakilan masing-masing jenjang dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA mempresentasikan program unggulan yang telah dilakukan di sekolah masing-masing sebagai bukti aksi nyata. Perwakilan dari TK adalah VIvien Florencia, S.Pd dari Sekolah Maitreyawira dengan program Papan Pencapaian. Program ini menurutnya memberikan kesempatan kepada murid untuk menyuarakan pendapat mengenai materi yang diinginkan memilih sumber belajar yang diminati dan memajang hasil kerja mereka di depan kelas.Â
Di tingkat SD diwakili sekolah Paramount School yang dipresentasikan oleh  Ali Maksum, S.Pd.I, M.Pd. Dalam paparannya beliau menekankan bahwa CGP diharapkan dapat menjadi aset di sekolahnya masing-masing dan bukan sebagai beban. Selama pendidikan Guru penggerak CGP telah menerima banyak pengalaman dan juga skill yang mana diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk membuat perubahan di sekolah dan bukan sebagai beban. Selanjutnya ditingkat SMP di wakili oleh Hj. Ade Silvia Utari, S.Pd, M.Pd dari SMP Negeri 59 Palembang yang mempunyai program Sainspreneur Aplikatif Sosial teknologi (SPASI) LIMAS. Program tersebut melatih siswa untuk menjadi entrepreneur, hidup bergotong royong, kreatif dan bernalar kritis.
Di jenjang SMA terdapat program Assesmen Differensiasi Lokakarya (ADIL) yang disampaikan oleh Lydia Valensia, M.Pd dari SMA Negeri 5 Palembang yang mana diharapkan dengan adanya progran tersebut  siswa merasa bahagia dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan berfikri kritis dan kreatif siswa.
Acara Lokakarya 7 dan Festival Panen Hasil Belajar dapat dikatakan meriah dan sukses. Hal itu terbukti tidak ditemukannya kendala yang berarti meskipun sebelumnya sempat tertunda dikarenakan berbagai hal. Semoga dengan adanya program Guru Penggerak akan lahir guru-guru yang kreatif, inovatif, berpihak pada murid serta menjadi garda terdepan untuk kemajuan pendidikan di sumatera selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H