Awan putih sepertinya pada beralri meninggalkanku. Kulihat dari jendela pesawat rumah penduduk yang sangat kecil mulai terlihat lama kelamaan seakan aku mendekati mereka dari atas. Aku sedang duduk bersama ayah di dalam pesawat menuju Palembang. Ayah adalah seorang pengusaha kontraktor terkenal di Palembang sedangkan aku hanyalah anak SMP yang hobi cerita detektif.
"Siapa yang akan menjemput kita, Ayah?"
"Pak Roni, tadi ayah sudah bilang beliau agar mengambil kunci mobil di rumah"
"Ayah meninggalkan kunci rumah ke sopir baru?" sahutku sambil menata posisi tempat duduk.
"Ada pak Salamet tukang kebun kita, aku percayakan ke beliau karena sudah lama kerja di rumah" Â Jawab ayah sambil menepuk pipiku. Pesawat kami sudah kabin terasa bergetar pertanda roda pesawat telah mengaspal. Sebanarnya liburan kami belum selesai namun karena sekolah sudah masuk, aku diantar ayah pulang tetapi mama masih di Bogor.
"Ayo Firly kita sudah sampai" Ayah mengagetkanku. Aku mulai beranjak berdiri dan ikut antre keluar pesawat. Aku masih berfikir tentang sopir baru kami.
Kami mulai memasuki garbarata, menarik koper kecilku dengan gambar yang aku suka, detektif Conan. Sebenarnya aku lebih menyukai gambar Sherlock Holmes bersama sahabatnya dokter Watson. Aku tidak seperti anak-anak yang lain yang suka main HP dan gadget. Aku lebih suka membaca cerita detektif Sehrlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle daripada buku pelajaran. Aku lebih memilih menyendiri di kamar, membaca buku-buku karyanya sampai tertidur membiarkan buku-buku berserakan dilantai. Hobi membacaku sudah dimulai sejak kecil. Menyukai film kartun detektif Conan. Saat itu aku penasaran darimana kata Conan, padahal itu jauh dari nama Jepang sesuai film itu berasal. Akhirnya aku menemukan bahwa sutradaranya teinspirasi dari sebuah nama Sir Arthur Conan Doyle yang mengarang serial novel Sherlock Holmes, detektif Inggris yang sangat terkenal itu. Sampai saat ini aku masih memburu karya-karya Sir Arthur.
"Hallo Pak Roni apa kabar? Tolong bawakan koper saya dan Firly ya...Mobilnya parkir dimana?" Â Aku dikejutkan suara ayah yang memanggil suara sopir kami, pak Roni di area Penjemputan.
"Baik pak sehat, mobil saya parkir agak jauh pak" Jawab pak Roni yang sepertinya sedikit gugup. Aku pandangi sikap beliau dari fisik hingga gestur yang dia tunjukkan. Kebiasaan yang sudah aku mulai sejak dulu. Mungkin dampak membaca kisah Sherlock Holmes saat menangani kasus.
"Oh..ok pak, baiklah! Kami bertiga menuju lapangan parkir dan setelah sampai kami memasuki mobil dan menuju pulang. Lega rasanya sudah sampai kembali di Palembang dan besok bertemu teman-teman kembali setelah hampir satu bulan kami berlibur ke rumah nenek di Bogor.
"Apakah semua baik-baik saja pak di rumah?"