"Kertasnya mau di buang, ambillah 1x1 cm, ambil yang bercorak batik keemasan"
"Wah kalu yang itu mah tidak ada pak, bapak ini ada-ada saja" komentar Suntar dengan wajah kusut.
"Makanya bos, jangan banyak tanya nanti malah saya persulit, lakukan saja apa yang saya perintahkan. Sederhana kan?" Sahutku untuk mengehentikan ocehan mereka.
"Heh..oke bos, eh maaf ...oke pak" ralat suntar. Anak ini memang di kenal jahil dan salah satu timnya Dinar yang suka jahilin guru baru.
"Oke, sudah siap kertasnya?" teriakku kepada siswayang lain.
"Dah dari tadi pak" sekali lagi Suntar mulai usil.
"Bagus, silahkan Suntar dan Dinar membantu bapak dengan maju ke depan " aku mulai memanfaatkan keusilan anak-anak ini. Sebagian guru berkeluh kesah dengan ulah anak-anak didik yang usil tetapi sebenarnya jika kita bisa memanfaatkan kenegatifan anak bisa juga bermanfaat.
"Tolong kalian pegang kedua sisi peta ini dengan erat " perintahku kepada mereka yang dari tadi aku lihat kurang bersemangat.
"Yaah,Pak Zul,,kan di taruh di meja bisa kenapa harus kita yang megang..? Â " mereka mulai protes dengan ideku. Aku ingin mereka tidak mengganggu teman yang lain. Dengan cara ini mereka bisa ikut berpartisipasi.
"Pegangin aja, cerewet amat "kucubit hidung mereka dengan lembut. Teman-temannya yang lain mulai tersenyum melihat ulah mereka di depan kelas.
"Jadi kita nda ikut dong pak kalau megangin kayak gini "