Coba Google deh, kepala Sekolah SMAN 3, Retno Listyarti ada banyak berita kok tentang sepak terjang Kepala Sekolah SMAN 3 . Meninggalkan sekolah karena untuk kepentingan publik kemduian di pecat begitu saja, aku rasa ini sesuatu yang sangat janggal, sangat tidak adil, dan diskriminasi. Kalau kita mau jujur, berkata2 kotor di depan publik itu lebih buruk dari pada kesalahan kepala sekolah SMAN 3, tapi lucunya Ahok tidak di pecat karena memang publik muak dengan kinerja DPRD yang ketahuan busuknya. Okelah ini masih bisa diterima, tetapi sebagai pemimpin harusnya Ahok juga bijaksana terhadap kesalahan bawahan, masalah hanya karena meninggal sekolah lalu dipeccat begitu aja.
Apa yang dilakukan Ahok adalah tindakan yg disksiminatif, kalau aku baca dari berita yg ada, menang terkesan tidak suka dengan Kepsek yg satu ini. ya begitulah Ahok, ia menangganggap dirinya itu seperti nabi, yang tidak boleh ada saingan, kelihatan kok dari ucapan2 politiknya.
Harusnya sesama orang baik, sesama orang yang memeprjuangkan keadilan dan kebenaran saling support bukan saling jatuhkan karena maslaah tidak sesuai dengan selera pribadi. Orang baik seperti apa itu?
Tapi Pilkada 2017 nanti, Ahok gubernur mulut taik ini akan terpilih lagi, logikanya sederhana aja. Tidak mungkin partai2 yang ada itu mencalonkan orang yg lebih baik dari Ahok untuk melawan Ahok 2017, wong Ahok yang mulutnya kotor kayak taik begini aja udah buat pusing DPRD dan partai, apalagi kalau ada orang yg lebih baik dari Ahok, pasti lebih pusing lagi DPRD dan partai, tidak bisa korupsi mereka, makin mati kutut.
Kalau Ahok bisa berkata kasar dan kotor pada orang lain, harusnya juga mau menerima ketika orang lain berkata kata kasar dan kotor padanya.
Bukan begitu, Hok?
NB : Aku tdk ada hubungan pribadi pada Kepsek SMAN 3, aku justru membelanya setelah baca berita yg berkaitan dengan Kepsek ini. Aku juga dulu pembela Ahok, dukung Ahok bahkan di Foto Sampul FBku ada foto Ahok dengan perangkat pellnya. Cuma prilaku Ahok kali ini emang keterlaluan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H