Mohon tunggu...
Ali Label
Ali Label Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang freelance

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setiap Pria Ingin Menikah, Tapi Tidak Setiap Pria Bisa Menikah

18 Oktober 2014   21:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAHAYA SITUS PORNOGRAFI

Jika kita membuang sampah di sungai, mungkin tidak banyak yang tahu dan mungkin sampah tersebut akan hilang di telan lautan yang luas. Tetapi kalau kita memasang foto bugil, seksi apalagi film porno di internet, maka dapat dipastikan film atau gambar porno anda di internet bisa dilihat dari seluruh penjuru dunia dan tidak akan pernah terhapus. Kasus-kasus pemerkosaan, penculikan, pelecehan seksual yang marak terjadi 10 tahun ini semua akibat dari semakin mudahnya orang mendapatkan gambar atau film porno sejalan dengan perkembangan internet.

Biasanya si gadis remaja ketika masih labil dan pubertas memasang foto aksi vulgarnya. Mungkin dampaknya tidak hari itu, tetapi mungkin nanti ketika dia sudah dewasa dan apalagi jika menyangkut pekerjaannya, suami, orang tua atau anaknya ternyata telah menjadi publik figure (orang terkenal) ini bisa menjadi masalah. Seperti beberapa waktu lalu seorang Bupati di daerah kelabakan karena ternyata istri yang dinikahinya memiliki banyak gambar seksi dan vulgar yang tersebar di internet. Tentu saja hal-hal ini sangat merusak harkat dan martabat kita sendiri.

Pertama kali mendapatkan pekerjaan pengetikan skripsi, materi yang penulis ketik adalah tentang asuhan keperawatan pada seorang anak bayi berusia 3 tahun seingat penulis.Karena mengetiknya dari awal sampai akhir, penulis jadi ikut tahu tentang isi skripsi tersebut. Dari skripsi tersebut penulis jadi tahu bahwa nafsu birahi (naluri seksualitas) seorang manusia sudah ada sejak dari bayi. Seiring dengan waktu dan semakin banyak bahan bacaan dan berita yang penulis baca di internet, dimana banyak kasus seorang kakek yang masih mau menikah lagi, atau seorang kakek melakukan pemerkosaan terhadap orang sekitarnya bahkan yang masih bocah dan dari keluarganya sendiri, penulis menarik sebuah teori baru. Bahwa naluri seksualitas seorang manusia itu sudah ada sejak ia dilahirkan dan tidak akan pernah hilang kecuali orang tersebut meninggal dunia.

Naluri seksualitas ada pada setiap orang, yang membedakannya adalah tingkat kesadaran, kewarasan, kecerdasan dan  keimanan. Seorang guru, dosen, tokoh agama, guru agama bisa terpeleset malakukan kesalahan fatal seperti pelecehan seksual, selingkuh dan perbuatan asusila lainnya. Apalagi orang yang tingkat kecerdasannya dibawah rata-rata (bodoh). Itu sebabnya banyak kasus (penulis sering baca di media online) banyak muncul kasus anak dibawah umur memperkosa tetangganya (anak SMP menghamili mahasiswi). Banyaknya kasus aborsi jika diteliti pasti menemukan indikasi internet punya peranan di dalamnya. Pihak perempuan sih tidak ingin mesum, tetapi karena si pria sudah terbiasa mengakses situs pornografi, maka kekasihnyalah jadi bahan percobaan. Dan pihak wanita mau saja, karena sudah terlanjur cinta dan pihak pria sudah baik secara materi dan tenaga, maka terjadilah seperti hamil di luar nikah dan masih banyak lagi kasus perkosaan yang dilakukan oleh orang yang punya tingkat kecerdasan dan pendidikan yang rendah.

Saat remaja penulis pernah memarahi seorang kuli bangunan yang berani memegang kemaluan anak perempuan (4 tahun) dari kerabat penulis saat anak balita itu hendak jajan di warung. Anak perempuan tetangga (5 tahun) pernah memamerkan kemaluannya kepada penulis (rumah si anak ada dibelakang rental penulis), untung saja penulis bukan phidofil dan punya pola pikir yang waras makanya anak itu penulis marahi. Seandainya anak tetangga itu bertemu dengan kuli bangunan yang phidofil itu, mungkin kejadiannya akan berbeda.

Pria normal itu pasti ingin menikah, tetapi tidak semua pria normal itu bisa menikah terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Seorang pemuda bodoh bekerja sebagai pembantu di rumah orang kaya yang pelit. Kebodohan si pemuda dan pelitnya si majikan membuat si pembantu tidak bisa menikah. Karena akses internet mudah di dapatkannya si pemuda jadi sering membuka situs pornografi. Celakanya si majikan yang pelit punya anak gadis yang cantik dan suka berpakaian seksi di rumah. Kasus perkosaan si pemuda terhadap anak gadis majikannya ini cuma persoalan waktu dan moment yang pas saja. Sekali dua kali bisa menahan diri, kalau terus-terusan ya khilaf juga.

Kedepannya, akses internet akan semakin mudah di akses siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Seperti yang penulis jelaskan tingkat kecerdasan, pendidikan, dan kewarasan orang itu berbeda-beda. Meski pemerintah sudah melakukan banyak pemblokiran situs pornografi tetap saja ada yang lolos sensor, apalagi gadis remaja dan wanita sekarang semakin banyak yang mengupload foto seksi dan vulgarnya bahkan media-media besar itu mau menerima pemasangan iklan atau memuat foto berita yang ada gambar wanita seksi dan vulgar. Jika kita tidak menyadari dan tidak peduli bahaya pornografi di internet, maka bencana itu akan menimpa siapa saja. Semoga Tuhan Yang Maha Adil melindungi kita semua dari bencana pelecehan dan perkosaan akibat pornografi. Amiin.

==============================

Tulisan di atas adalah salah satu materi dari Buku Panduan Komputer dan Internet yang sedang aku buat, ada yang mau kasih kritikan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun