Mohon tunggu...
Alika Intan aprilia sari
Alika Intan aprilia sari Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Membaca dan menulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bau

30 September 2023   11:25 Diperbarui: 30 September 2023   11:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alkisah helen adalah seorang yang secara psikologisnya terluka. huru hara dunia modern menambah kecemasannya ketika bertemu dengan masa. sementara rutinitas yg ditekuni adalah membaca. dari kata per-kata. paragraf per-paragraf mengalir mata indahnya searah pemahamannya

"wanita yang menebar pesona memakai wangi wangian termasuk zina" gumamnya dalam membaca

"tok-tok" ketukan pintu

terlihat tuna wisma yang memminta sumbangan. kondisi helen yang belum membersihkan badan tak cukup waktu untuk pikir panjang mengambil uang. 

ketika kembali membaca. konsentrasi helen buyar karena menerka nerka pikiran sang pengemis tentang dirinya yang bau. pikirannya hampir meledak, segala sisi situasi, kecemasan memuncak, membuat adrenalin berselancar membangkitkan memori.

"Deg"

"Mungkin tuhan tak ingin aku mendapat dosa zina, sehingga dibuat semangat beramal dijalannya" bela pikiran helen

pikiran kanan kini lebih memihak pada dirinya sendiri, dari pada kiri yang sellu membuat helen khawatir. 

semenjak itu helen menikmati kehidupan yang normal dan tentram. tanpa prasangka. mempercayai pikirannya dan bersandar yakin pada tuhan keyakinannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun