Ada seorang dosen yang ingin melamar mhasiswa smester 1.
saya berfikir bukan untuk mahasiswa nya,tapi saya lebih cenderung memikirkan dosen tersebut.
saya sangat mengerti dosen itu juga manusia biasa dan bliao juga mempunyai nafsu,hasrat seperti hal nya kita pun mahasiswa.
tapi saya berfikir dosen itu yang menjadi panutan kita,guru saya dan pasti nya yang sangat saya banggakan mempunyai panutan yang kita kenal intelektual nya.
tapi saya sangat kecewa dengan ada nya berita tersebut,saya langsung kecewa dengan semua itu.
tapi yang saya ketahui semua itu tergantung dengan moral/aqidah dosen itu sendiri.
yang saya fikirkan dosen itu pintar tapi tidak mengerti,sama hal nya para MASTER CORRUPTION/MASTER OF CORRUPTION,
yang tidak memikirka apa yang dia lakukan, dan bliau menghalalkan segala cara untuk sampai tujuan utama/tujuan besar.
dan bliau tidak memikirkan pa yang terjadi di depan nanti.
pada akhir nya mahasiswi tersebut takut belajar, berangkat kuliah pun tidak konsentrasi,merasa risih,dan masih banyak yang dia tidak nyaman kan.
apakah negara kita selalu begini-begini saja nasib nya....?