Di era digital ini guru dituntut untuk melek teknologi dan cepat tanggap terhadap perubahan, tentu hal ini menjadi tantangan bagi guru. Setiap tantangan tersebut bisa disebabkan karena faktor internal atau dalam diri guru itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu bisa dari siswa atau lingkungan sekolah. Namun demikian , guru harus bisa mengatasi permasalahan tersebut agar pembelajaran tetap berjalan efektif sesuai kebutuhan belajar murid.
Untuk itu izinkan saya Berbagi Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai
- Meningkatkan Keaktifan siswa di kelas selama proses pembelajaran
- Meningkatkan Literasi Digital siswa di kelas selama proses pembelajaran
- Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Proyek Ilmu Pengetahuan Alam & Sosial (IPAS)
SITUASI
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
- Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran berdasarkan identifikasi masalah dilapangan banyak siswa masih pasif dalam dalam diskusi, hal ini bisa diamati dari aktifitas diskusi yang cenderung sepi dan yang memberikan tanggapan hanya siswa tertentu.
- Kurang optimalnya literasi digital siswa dalam proses Pembelajaran, Berdasarkan angket melalui link Google Form yang dibagikan ke 33 siswa, respon yang diberikan siswa diketahui bahwa 60,6% atau sebanyak 20 siswa menyatakan jarang memanfaatkan Smartphone dalam pembelajaran, 30,3% atau sebanyak 10 siswa menyatakan tidak pernah, dan 9,1% atau sebanyak 3 siswa menyatakan sering.
- Siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran berdasarkan identifikasi masalah dilapangan masih ditemukan  siswa mengerjakan tugas dari mapel lain, siswa mengobrol didalam kelas ketika guru menjelaskan pelajaran, siswa memainkan HP ketika guru sedang mengajar.
- Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?Â
Di era informasi yang sangat mudah diakses saya ingin berbagi praktik baik yang sudah saya lakukan, melakukan sharing pengalaman kepada orang lain teruntuk bagi guru yang memiliki kondisi latar belakang masalah yang sama dan memotivasi guru lain untuk melakukan yang terbaik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada Guru.Â
Melalui praktik baik ini juga dapat Meningkatkan kemampuan kerjasama antar peserta didik sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik yang nantinya akan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab guru dalam peraktik ini?
Sebagai Guru saya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan inovati dengan penggunaan media dan model-model pembelajaran inovatif yang tepat mampu mempermudah Guru dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. Sebagai seorang guru saya bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan pada proses pembelajaran, baik pada diri pribadi, peserta didik, orang tua siswa dan warga sekolah.
Â
TANTANGAN
Tantangan yang saya hadapi untuk mencapai  tujuan
Berdasarkan kondisi yang menjadi latar belakang masalah, maka tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
- Alokasi jam pembelajaran yang terbatas
- Cakupan materi yang terlalu banyak
- Fasilitas IT, media pembelajaran/ alat peraga, buku paket yang terbatas jumlahmya
- Merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi
- Memaksimalkan penggunaan smartphone siswa dalam proses pembelajaran
- Membangun interaksi secara aktif antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran menyenangkan
- Memilih dan menggunakan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan materi ajar
- Pemilihan metode pembelajaran yang Variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
- Penggunaan media atau alat peraga pembelajaran yang inovatif, tepat, dan menarik perhatian siswa
- Menambah sumber belajar yang relevan
Pihak yang terlibat:
- Guru, untuk mencari dan menemukan solusi yang tepat dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang diminati peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.
- Kepala Sekolah, dalam memberikan motivasi kepada saya dalam menambah semagat memberikan yang terbaik ke siswa dengan memanfaatkan  sarana   prasarana yang ada.
- Waka Kurikulum, utuk Mengembangkan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa dan sekolah.
- Teman sejawat yang menjadi teman diskusi, Lesson study dan berbagi refleksi proses pembelajaran dikelas.
- Siswa, kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Wali Murid, Adanya kerja sama orang tua dengan guru maupun pihak sekolah sangatlah di perlukan dalam perkembangan peserta didik.
AKSI
Langkah-langkah yang dilakukan : (Persiapan)
- Meninjau materi ajar yang akan diajarkan kepada siswa
- Memilih Model pembelajaran inovatif  yaitu Problem Based Learning dan Project Based Learning untuk di terapkan dalam pembelajaran
- Memilih Metode Diskusi, Tanya Jawab dan Eksperimen (PJBL) untuk melaksanakan sintak model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning
- Menentukan media pembelajaran yang variatif yaitu Video Youtube, Media Cetak Online, PPT dan gambar
- Memlih pendekatan TPACK dalam pembelajaran dengan tujuan supaya peserta didik lebih tertarik dalam memahami materi pembelajaran
- Guru menyusun perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif  problem based learning dan Project Based Leaarning Adapaun perangkat ajar yang di siapkan adalah sebagai berikut :
- Modul Ajar/ RPP
- Bahan Ajar
- Media Pembelajaran
- LKPD yang memuat  Permasalahan Kontekstual
- Kisi-kisi Soal Tes Kognitif (HOTS, Critical Thinking, PG)
- Instrumen Penilaian Psikomotorik dan Sikap
Proses Pembelajaran Model PBL
Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran guru menyajikan masalah sebagi stimulus, selanjutnya siswa berdiskusi untuk mencari alternatif solusi terhadap pemecahan masalah, guru membantu setiap kelompok yang mengalami kesulitan, setiap kelompok  mempersentasikan hasil diskusinya dengan beragam cara sesuai minat dan bakatnya (Diferensiasi), seperti Canva, PPT dan ada juga yang menggunakan Styroform. Guru memberikan reward kepada setiap kelompok dan mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran lalu mengadakan kuis, lalu megajak siswa merefleksi pembelajaran yang baru saja dilaksanakan, kemudian menutup pembelajaran dengan mengingatkan siswa tentang materi pertemuan berikutnya dan apa saja yang perlu disipakan di pelajarai pada pertemuan selanjutnya.
Proses Pembelajaran Model PJBL
Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran guru Menampilkan Video tentang Pemanfaatn Limbah menjadi Produk yang memiliki nilai jual, lalu siswa memberikan tanggapan terhadap video yang ditampilkan, selanjutnya siswa duduk berkelompok untuk membuat rancangan Proyek daur ulang limbah, setiap kelompok melihat contoh-contoh produk daur ulang limbah melalu searching internet (Literasi digital). Guru memantau proses pembuatan rancangan dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Selajutnya guru dan setiap kelompok membuat kesepakatan jadwal penyelesaian proyek. Pada saat proses merancang ada salah satu siswa yang mengantuk, kemudian guru mengadakan Ice Breaking sehingga siswa bersemangat Kembali. Setelah selesai merancang setiap kelompok membuat produk. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk menentukan jenis produk yang akan dibuat (Diferensisasi), kemudian dilanjutkan dengan persentasi rancangan proyek dan produk yang dibuat setiap kelompok. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, masukan dan perbaikan untuk kelompok penyaji sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih baik lagi. Guru memberikan reward kepada setiap kelompok dan mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran lalu mengadakan kuis, lalu megajak siswa merefleksi pembelajaran yang baru saja dilaksanakan, kemudian menutup pembelajaran dengan mengingatkan siswa tentang materi pertemuan berikutnya dan apa saja yang perlu disipakan di pelajarai pada pertemuan selanjutnya.
siapa saja yang terlibat
- Teman sejawat yang menjadi teman diskusi, dan berbagi refleksi proses pembelajaran dikelas
- Waka SarPas, dalam Menyiapkan Alat-alat multimedia pembelajaran
- Siswa, kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :
- Buku Cetak
- Laptop
- Proyektor
- Limbah-limbah yang bisa di daur ulang
- Jaringan Internet untuk tambahan sumber belajar siswa
- Smartphone untuk melaksanakan Kuis melalui https://quizizz.com dan refleksi pembelajaran melalui https://menti.com
REFLEKSI HSIL DAN DAMPAK
Hasil dan Dampak
Dampak yang dirasakan dari penerapan model pembelajaran problem based learning dan Project based learning dengan pendekatan saintifik TPACK dimulai dari siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran menjadi sangat aktif karena siswa merasa tertantang untuk memecahkan, mencari alternatif-alternatif solusi terhadap permasalahan yang di sajikan dengan penggunaan model pembelajaran yang tidak monoton peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan terlibat dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran didalam kelas lebih interaktif dan semangat peserta didik terpacu dalam menyelesaikan tugas kelompok. Hal ini dapat di lihat dari instrumen penilaian diskusi rata-rata siswa terlibat aktif dalam proses diskusi.
Berdasarakan Observasi saat proses pembelajaran melalui Instrumen Observasi Nilai-nilai Profil Pelajar Panca sila, siswa sudah menunjukkan nilai Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Bernalar Kritis, Mandiri, Kreatif, Berkebinekaan Global dan Bergotong Royong.
Hasil belajar yang diperoleh meningkat dari hasil sebelumnya. Hasilnya efektif karena peserta didik terlihat lebih antusias, tertarik dan tertantang  dalam mengkuti pembelajaran.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan adalah Respon yang diberikan oleh kepala sekolah dan teman sejawat sangat positif, mereka mendukung praktik pembelajaran ini karena memberikan proses pembelajaran yang tidak monoton, menyenangkan dan bervariasi.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini dapat dilihat dari respon siswa terhadap proses pembelajaran yang disambut baik oleh siswa dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebutÂ
Dapat diambil pembelajaran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran setiap hari Guru harus lebih inovatif dalam merancang pembelajaran dan juga Guru harus Kreatif saat pelaksanaan proses pembelajaran sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat. dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerjasama untuk menyelesaikan tugas secara berkelompok melalui kegiatan diskusi. Pentingnya pengelolaan kelas oleh guru serta kemampuan guru dalam memfasilitasi kegiatan siswa dalam diskusi sehingga mampu terjalin kerjasama yang baik dan dapat terlaksananya kegiatan belajar yang menyenangkan.
Rencana Tindak Lanjut, Tentu masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran yang masih harus diperbaiki, saya harus banyak belajar mengenai cara mengajar yang baik dan benar sesuai dengan tanggung jawab saya sebagai seorang Guru dan memberikan yang terbaik bagi peserta Didik oleh sebab itu saya akan mengikuti Workhsop-workshop tentang penerapan model pembelajaran inovativ, penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dan Pelatihan-pelatihan yang mendukung tugas dan tanggung jawab saya sebagai guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H