Mohon tunggu...
Aliifah A
Aliifah A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Strategi Efektif dalam Mengatasi Problematika Belajar di Usia Dini

29 November 2024   22:30 Diperbarui: 29 November 2024   22:30 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

 

Selama usia dini, otak anak berkembang dengan sangat cepat, sehingga pengalaman belajar yang mereka alami sangat memengaruhi kemampuan mereka di masa depan. Namun, banyak anak menghadapi berbagai kesulitan belajar. Ada yang sulit memahami materi, tidak fokus saat belajar, atau bahkan enggan belajar.

Untuk membantu anak-anak ini belajar dengan lebih baik, diperlukan pendekatan khusus untuk membantu mereka, karena masalah ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti masalah kesehatan, pengajaran yang tidak sesuai, atau dukungan lingkungan yang kurang.

Problematika Belajar di Usia Dini:

  • Masalah perkembangan kognitif anak mungkin termasuk kesulitan memahami angka, bentuk, warna, atau warna.
    Contohnya, anak berusia empat tahun yang seharusnya dapat membedakan warna dasar masih kesulitan membedakan antara hijau dan merah.
  • Hambatan Emosional: Beberapa anak merasa cemas atau tidak nyaman ketika jauh dari orang tua mereka. Ini dikenal sebagai kecemasan pemisahan.
    Selain itu, beberapa orang sering mengamuk, atau tantrum, saat diminta untuk belajar, terutama jika mereka merasa belajar itu membosankan atau sulit.
  • Masalah Lingkungan Belajar: Anak mungkin kesulitan fokus karena lingkungan yang tidak mendukung, seperti rumah yang terlalu ramai atau sekolah yang tidak memiliki alat peraga. Guru atau orang tua yang terlalu memaksa juga bisa membuat anak tertekan.
  • Anak-anak dengan gangguan fisik atau masalah kesehatan: Seperti gangguan pendengaran atau penglihatan dapat mengalami kesulitan dalam belajar. Kekurangan nutrisi atau energi juga dapat menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi.

Untuk mengatasi masalah di atas, orang tua dan guru harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Sangat penting untuk mengambil pendekatan yang mencakup semua aspek perkembangan anak, yaitu fisik, emosi, sosial, dan kognitif. Dalam kasus di mana seorang anak merasa cemas saat belajar, pendekatan emosional harus lebih diprioritaskan daripada memberikan pelajaran secara langsung.

Strategi Efektif Mengatasi Problematika Belajar:

  • Metode bermain anak-anak usia dini membantu mereka belajar. Misalnya, memberi tahu orang tentang warna melalui permainan puzzle atau melalui musik untuk mengenal angka. Anak-anak merasa tidak belajar saat bermain, yang membuat mereka lebih santai dan tertarik untuk mencoba hal-hal baru.
  • Pembelajaran Multisensori: Pembelajaran multisensori menggunakan berbagai indra, seperti menyentuh, mendengar, dan melihat. Misalnya, anak-anak belajar membaca huruf dengan meraba huruf yang dibuat dari kain atau pasir dan mendengar suara huruf.
  • Peningkatan Keterlibatan Orang Tua: Orang tua harus terlibat dalam pendidikan anak mereka. Mereka dapat mengambil waktu untuk membaca cerita, bermain game, atau membantu anak memahami tugas sekolah. Anak-anak yang diawasi secara aktif oleh orang tua mereka mungkin lebih percaya diri dan termotivasi.
  • Sediakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan dilengkapi dengan alat peraga edukasi. Ruangan yang memiliki alfabet, buku bergambar, dan mainan edukatif, misalnya. Agar anak tetap fokus, pastikan lingkungan tidak terlalu ramai atau terlalu disibukkan.
  • Deteksi dan Intervensi Dini: Jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan belajar, seperti tidak bisa mengikuti arahan atau bicara dengan lambat, segera hubungi ahli, seperti psikolog anak atau terapis anak. Intervensi awal dapat mencegah masalah menjadi lebih serius di masa mendatang.

Misalnya, guru Dani berusia lima tahun mencoba bermain game dengan memintanya menghitung jumlah bola dalam keranjang saat dia belajar mengenal angka. Setelah beberapa minggu, Dani mulai menunjukkan kemajuan karena dia merasa bermain itu menyenangkan dan belajar juga.

Anak-anak memiliki cara yang berbeda untuk belajar. Akibatnya, orang tua dan guru harus memahami kebutuhan anak dan menawarkan pendekatan yang tepat. Mengatasi masalah belajar di usia dini membantu anak-anak sekarang dan memperbaiki masa depan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun