Mohon tunggu...
Ken A Rok
Ken A Rok Mohon Tunggu... Apa yang anda pikirkan?

Bergerak dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Salamku pada Debur Ombak

11 Januari 2024   22:01 Diperbarui: 11 Januari 2024   22:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Source: pngtree) 

Alunan ombak pantai bergulung menyapa bibir
Terpecah riak oleh karang yang menghalang
Alur yang terhindar karang menyusur tepian
Bulir putih yang menyerap terisap hampar pasir

Angin laut menerpa para
Bergoyang indah mengikuti alun
Lemah Sesekali keras namun tetap berirama
Menggugurkan bunga dan menimpa dataran

Kilau riak tertampar cahaya
Menembus bening menerpa dasar
Bergeliat permukaan menari pada pola alam
Rerumputan dangkal melambai-lambai turut berdendang

Pernah kusembunyikan perasaan pada dalamnya palung
Ketika kutanya namun hanya hangatnya menyapa dan semakin jauh ke dasar

Pada terumbu terjal pernahku berkisah
Ketika ku bisikkan namun hanya tajam goresan menyayat dan memerih

Pernah kutitipkan rindu pada desir angin
Ketika ku gaungkan namun hanya hembus basah menerpa lalu musnah

Pada bulir pasir pernah ku gemakan tentang kasih
Ketika ku dekatkan telinga namun hanya hampa yang kudengar

Harapku hanya tersisa pada hembusan nafas ini, ku tiupkan pada debur ombak
Sampaikan salamku padanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun