Aku meluruskan dianggap sok pintar
Semua itu aku lakukan selama disekolah dasar sampat tingkat atas
Aku dianggap melawan pada guru karena mengutarakan pendapat
Hingga nilaikupun anjlok karena berbeda
Aku pasrah, karena aku lahir bukan untuk nilai sekolah, tetapi nilai kemanusiaan dan kebangsaan
Setelah aku lulus dari sekolah atas, aku lanjutkan status sebagai mahasiswa UI
Aku kembangkan hobi nulis dan membacaku di kampus ini
Tidak lupa aku nikmati hobi naik gunung mencari secernah sinar dalam perenungan
Hari itu komunisme, nasionalisme dan agama menjadi ideologi yang tak berkesudahan
Banyak orang dibantai atas nama ideologi kepentingab
Padahal semua berjuang atas nama kepentingan golongan, bukan atas nama keadilan dan kesejahteraan masyarakat yang setiap hari kelaparan