Perhelatan debat pasangan calon kontestan pilkada DKI yang akan dilaksanakan nanti malam merupakan satu satunya debat yang diberikan oleh KPU DKI Jakarta untuk mempertajam visi misi pasangan calon yang langsung dihadapkan kepada rakyat Jakarta. Oleh karena itu, pasangan calon langsung ditanya oleh masyarakat langsung, dan masyarakat mampu menjelaskan secara maksimal yang dapat diterima oleh masyarakat.Â
Prediksi saya, dua pasangan calon ahok-djarot, anis-sandi tidak akan berbeda dalam penyampaiaan visi misinya. Keduanya akan menampilkan sikap kepedulian kepada masyarakat dengan berbagai program unggulannya. Tentu program positif yang dapat mengatasi problem masyarakat secara riel. Ahok djarot kemungkinan besar akan memberikan berbagai penjelasan program yang telah berhasil dilakukannya sehingga menjadi sebab masyarakat memilih dirinya. Begitu juga dengan anis sandi yang memaparkan berbagai program yang pro masyarakat dan melakukan kritik pada pemerintahan selama ini yang gagal untuk mensejahterakat dan membahagiakan masyarakat Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mencitrakan dirinya sebagai orang yang pantas memimpin Jakarta dan menguasai perbagai problem dan solusinya.Â
Menghadapi debat terkahir dan satu-satunya di putaran kedua ini, pasangan calon memiliki strategi untuk memaksimalkan visi misinya agar meraih suara sebanyak-banyaknya. Kedua pasangan calon memiliki karakter gimik yang berbeda. Ahok-djarot dengan sikap ketegasannya akan (mungkin) akan mengungkapkan pemahamannya terhadap psikologi masyarakat Jakarta karrna sudah diterpa berbagai isu yang dianggap mengganggu psikologi dan ketertiban masyarakat dan ditegaskan dengan berbagai bukti hasil kerja nyatanya bagi masyarakat seperti air bersih, rumah susun, kalijodo dan lain sebagainya. Berbeda dengan pasangan calon satunya yaitu anis-sandi yang menampilkan kesantunan politik dalam berbicara dan merangkul masyarakat Jakarta. Mungkin pasangan ini akan berbicara tentang berbagai program-program unggulannya dan tidak lupa akan membongkar berbagai program petahana yang belum terealisasi dan dianggap gagal, seperti langkanya air bersih bagi masyarakat jakarta kelas bawah, banjir, macet dan lain sebagainya. Oleh karena itu, debat terakhir ini adalah debat pamungkas bagi pasangan calon dan dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengetahui pemimpin yang akan dipilihnya.
Setidaknya terdapat lima strategi yang akan terjadi sebagai strategi komunikasi politik pasangan calon untuk meneguhkan atau meruntuhkan branding imaje antara satu dan lainnya. Pertama: strategi monopolisasi. Strategi ini merupakan penguasaan pasangan calon dalam menjual berbagai program yang pro masyarakat. Penguasaan terhadap lingkungan debat dan juga program sehingga program tersebt betul-betul menjadi solusi bagi masyarakat Jakarta. Program yang tidak hanya sekedar janji belaka tetapi program real yang bisa dilakukan menjadi nyata. Pasangan calon ahok -djarot juga harus menguasai program yang ditawarkan anis-sandi, begitu juga anis-sandi harus paham pada program ahok-djarot. Dengan demikian, keduanya sama-sama memahami titik lemah dan kelebihan program masing-masing. Pada titik inilah, debat yang tersaji akan menarik karena penuh dengan agitasi propaganda politiknya.Â
Kedua: strategi kanalisasi. Kanalisasi menjadi salah satu titik fokus komunikasi dan gerakan politik pasanagn calon untuk membentuk persatuan yang erat antara pendukung. Hal ini dilakukan karena kedua pasangan calon diterpa berbagai isu yang tersebar di media massa, dan banyaknya masyarakat yang masih abu-abu dalam memberikan suaranya nanti khususnya para pendukung agus-silvy yang telah kalah di putaran pertama. Oleh karena itu, kedua pasangan calon akan melakukan kanalisasi dukungan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memastikan kemenangannya di putaran kedua ini.Â
Ketiga: strategi suplementasi. Strategi ini adalah strategi komunikasi interpersonal antar semua baik melalui media massa maupun melalui face to face. Disisi lain pekerjaan tim sukses yang menjadi penting untuk selalu membisiki masyarakat Jakarta untuk mendukung calonnya masing-masing. Keempat: strategi making personal connection. Pasangan calob akan engkoneksikan berbagai pesan dengan kebutuhan masyarakat sehingga menjadi simpati bagi masyarakat untuk memilihnya. Strategi kelima ini yang sangan pentingbdalam komunikasi publik yaitu strategi opinion brand. Strategi yang menampilkan ciri khas kepemimpinannya baik dalam program, sikap, bicara dan keberaniannya.Â
Melalui lima strategi ini, masyarakat Jakarta mampu melihat pasangan calon secaradetail sehingga tidak salah pilih dalam memberikan suara di pesta demokrasi 19 april nanti.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H