Para sahabat kompasiana yang luar biasa. Satu momentum terbaik bagi kita adalah bisa belajar. Sebab, belajar berarti ada usaha sadar untuk berubah menjadi lebih baik. Tentu saja dalam bidang apa saja. Baik dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga maupun di sekolah. Belajar berarti mengubah diri. Ada proses yang terjadi dan dilakukan secara kontinyu. Belajar juga terdapat kontak atau hubungan dengan bahan ajar.
Lalu, apa saja bahan atau sumber belajar itu? Apa saja yang ada di sekitar kita. Mulai dari lingkungan, orang lain, benda, suasana, kondisi alam, dan atau bahkan dari dalam diri kita sendiri. Misalnya, pengalaman, emosi jiwa, kondisi hati dan perasaan dan situasi yang dialami oleh kita. Semuanya adalah sumber belajar yang dapat menginspirasi kita untuk mengubah diri, menjadi lebih baik.
Namun demikian, kita juga bisa belajar dari orang lain. Biasanya, kita dapat melihat, merasakan dan mengatahui kapabilitas orang lain yang inspiratif. Tidak itu saja, pengalaman orang lain, peristiwa yang menimpa orang lain dan bahkan cobaan sekalipun yang dirasakan oleh orang lain, akan menjadi pelajaran berharga untuk kita semua.
Pepatah mengatakan, bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Berarti, di sana ada pembelaaran. Ada proses yang sedang terjadi. Proses itu akan terus berlangsung dengan baik dan berkembang, bergantung kemauan dan komitmen diri kita. Ingatlah, bahwa belajar dapat dilakukan di mana saa, kapan saja dan bagaimanapun saja keadaannya. Oleh karena itu, tingkatkan kesadaran diri dan komitmen kita untuk belajar.
Catatan harian kali ini, saya ingin membincang tulis sosok hebat yang menginspirasi. Yakni, Omjay. Panggilan familiar tersebut telah dikenal di hampir seluruh wilayah negara kita. Bahkan, Omjay (Wijaya Kusumah) juga telah melanglang buana hingga ke luar negeri. Sepak terjangnya di dunia literasi, pendidikan dan tulis menulis telah merajai dunia maya, juga dunia nyata.
Memang, Omjay juga manusia biasa. Bahkan, pada usianya yang ke 50 bulan ini, akan meluncurkan buku yang kesekian kalinya. Buku perjalanan Omjay sebagai manusia. Nah, penulis sendiri belum pernah berjumpa darat dengan Omjay. Tetapi, seringkali juga mengikuti pelatihan dan bimbingan blog yang diampunya. Tak heran jika beliau digandrungi para penulis pembelajar dan pemula seperti saya.
Omjay bukan saja seorang guru di bidang TIK di sekolah yang luar biasa. Beliau telah terbiasa mengajak murid-muridnya melek teknologi. Mulai dari teori hingga benar-benar praktik menulis di blognya. Tak heran, jika blog Omjay selalu dibanjiri pengunjung, termasuk para muridya. Sebab, tersaji pula beragam materi ajar yang apik.
Omjay juga blogger keren. Telah banyak mendapatkan cuan atau penghasilan dari blognya. Bahkan sudah puluhan juta. Sehingga, virus blogger benar-benar bisa ditularkan kepada blogger pemula, seperti saya. Selain memiliki blog pribadi, Omjay juga sangat produktif menulis di platform kompasiana.com. Ini sungguh mengagumkan. Beliau benar-benar hebat mengatur waktu dalam menulis dengan tugas dan tanggung jawab lainnya sebagai guru.
Omjay adalah penulis buku yang sangat hebat. Bukan saja buku biasa. Buku-bukunya diterbitkan oleh penerbit mayor, apalagi penerbit indie. Sehingga, tak heran bila beliau memeroleh penghasilan hingga ratusan juga dari menulis buku. Tak terhitung buku yang telah diterbitkan. Buku-buku bergizi untuk kita semua. Ini sangat menginspirasi.
Omjay adalah motivator literasi yang unggul. Beliau telah berhasil mengajak banyak kalangan untuk belajar dan berbagi. Tak diragukan lagi dalam menyebarkan virus literasi. Bukan saja mengajak. Namun, secara riil membuktikan bahwa beliau adalah penulis sejati. Tidak ada waktu luang kecuali untuk menulis, kira-kira begitu. Beliau memotivasi langsung di grup WA maupun melalui media blog di kompasiana ini.