Mohon tunggu...
alif yusroni
alif yusroni Mohon Tunggu... Penulis - Warga lokal

Teknik industri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Optimalisasi Produksi Komoditas Cabai Rawit dengan Red-Smart Green House

22 Mei 2019   22:14 Diperbarui: 22 Mei 2019   22:50 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar rancangan Red-Smart greenhouse

Pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting bagi masyarakat Indonesia sebagai penunjang ketersediaan pangan bagi rakyat. Sektor pertanian Indonesia merupakan penghasil berbagai jenis hasil pertanian seperti kopi, teh, beras, jagung, tembakau, bawang, cabai dan lain sebagainya. Beberapa dari jenis hasil pertanian tersebut yang dibutuhkan masyarakat secara langsung salah satunya adalah cabai rawit. Cabai rawit merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum Frutescens L..

Menurut Josine (2018) Cabai rawit merupakan hasil pertanian yang memiliki Fluktuasi harga paling  tinggi di indonesia. Permintaan cabai rawit yang tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan tidak diimbangi dengan pasokan cabai rawit yang mencukupi. Hal inilah yang menyebabkan harga cabai rawit sering tidak stabil. Data perubahan harga cabai rawit pada pasar tradisional  DKI Jakarta pada bulan mei 2019  dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel harga cabai rawit merah di DKI jakarta mei 2019 | Sumber : Hargapangan.id
Tabel harga cabai rawit merah di DKI jakarta mei 2019 | Sumber : Hargapangan.id
Pada umumnya, cabai rawit dapat dipanen ketika umur 75 - 90 hari sejak penanaman. Hal ini  sering menjadi kendala bagi para perintis yang mencoba menanam cabai rawit ketika harga sedang melunjak, sebab ketika masa panen tiba harga cabai rawit sudah turun, terlebih tidak jarang   pula cabai rawit yang mati sebelum masa panen tiba. Penggunaan pupuk, memang efektif dalam meningkatkan hasil panen dari cabai rawit, tetapi hal tersebut malah mengurangi kealamian dari cabai rawit itu sendiri.

Penerapan Red - Smart Greenhouse

     warna merah merupakan cahaya tampak yang memiliki gelombang cahaya antara 640-660 nm. Menurut Erviani (2012) Spektrum warna merah inilah yang paling efektif bagi klorofil untuk melakukan fotosntesis dan pertumbuhan. Grafik pengaruh spectrum warna terhadap pertumbuhan dapat dilihat pada gambar berikut.

Grafik pengaruh peengaruh warna cahaya terhadap pertumbuhan tanaman | Sumber : Naomi, astrid dkk. (2018)
Grafik pengaruh peengaruh warna cahaya terhadap pertumbuhan tanaman | Sumber : Naomi, astrid dkk. (2018)
Menurut suryani (2015) Greenhouse merupakan bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Kondisi dalam greenhouse yang dapat ditembus oleh cahaya dapat mencegah tanaman dari kondisi yang tidak menguntungkan. Di dalam greenhouse parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, pasokan nutrisi, dan kecepatan angin dapat dikendalikan dengan mudah.

Smart greenhouse merupakan greenhouse yang telah dilengkapi sistem kontrol sehingga kondisi ruangan di dalam greenhouse dapat di atur sesuai keinginan. Perangkat sistem kontrol yang digunakan adalah mikrokontroler Arduino. Arduino adalah sebuah platform komputasi fisik (physical computing) yang bersifat open source atau bebas pada papan (board) input dan output sederhana.

Red-Smart Greenhouse merupakan Smart green house dengan kaca berwarna merah untuk menyaring cahaya matahari, sehingga cahaya yang dihasilkan berwarna merah Serta disertai dengan pompa pendingin dan Sprayer yang digunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban udara. Red-Smart Greenhouse dapat mempermudah para petani untuk  merawat cabai. 

Mikrokontroler arduino sebagai sistem kontrol, memungkinkan  penyesusaian kelembaban udara dan suhu secara otomatis agar pertumbuhan cabai dapat optimal yaitu suhu 27C dengan kelembaban 50%-80%.   Jika suhu di atas 27o dan kelembaban di bawah 50% maka pompa pendingin dan sprayer akan otomatis hidup. Sedangkan jika suhu di bawah 27C dan kelembaban di atas 80% maka kipas angin fentilasi yang akan hidup sedangkan pompa pendingin dan sprayer otomatis akan mati.

Gambar rancangan Red-Smart greenhouse
Gambar rancangan Red-Smart greenhouse
Optimalisasi penanaman cabai juga dapat dilakukan dengan membuat rak dengan ruang ketinggian sekitar satu meter yang menyesusaikan dengan ketinggian dari tanaman cabai rawit, sehingga ruang kosong yang ada dapat dimanfaatkan lebih baik daripada penanaman di lahan terbuka. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa tingkat produktivitas tanaman dengan menggunakan Smart greenhouse mencapai 250%, dengan penambahan cahaya merah, produktivitas dapat bertambah menjadi 350%.

Disaat  menipisnya sumberdaya, pertanian tidak akan berkembang, jika kita tidak mengoptimalkanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun