assalamua'alaikum warahmatullahi wabarakatu
sebelumnya perkenalkan nama saya lifya zhafira kali ini saya akan menceritakan bagaimana san apa saja ilmu yang saya dapat selama saya semester dua di mata kuliah pancasila.Â
mata kuliah pancasila dan dosen pengampu bapak EDI PURWANTO,M.Si  beliau adalah dosen yang sangat baik yang pernah saya kenal dan sabar banget mengadapi anak kelas saya yang terlalu bandellan anaknya maaf ya pak hehe. di awal semester dua pada saat itu masih ada meet dan masih bisa berjumpa bersama tetmen temn dan pak edi tapi pada saat itu mungkin banyak dari temen temen termasuk saya sendiri tidak terlalu mendengarkan bapak edi. maafkan saya dan teman teman saya ya pah maaf banget pak saya sangat salut banget dengan pak edi walaupun begitu bapaknya tetap baik .Â
di semester dua ini lebih tepatnya semester genap ini di mata kuliah pancasila metode pembelajarannya ini yaitu dengan mengganalisis ataupun mengobservasi seperti pada waktu itu mendatingi sebuah tempat ibada non muslim pada saat itu saya mendatangi gereja dan kelenteng yang bertepatan di dekat rumah saya yaitu di medan sumatra utara banyak sekali yang saya pelajari pada saat itu seperti harus saling menghargai sesama agama dan harus ada toleransi di dalmnya. karna memang bhineka tunggal ika berbeda beda tetapi tetap satu maka dari itu indenesia menjadi suatu negara yang sangat utuh.Â
kemudiaan pada satu semester ini menceritakan kedua orang tua yaitu ayah dan ibu kita nah dari sini itu banyak sekali pelajaran yang bisa kita kutip yang awalnya kita tidak tau tentang ibu dan ayah kita kali ini kita bisa tau dari hal hal yang terkecil hingga hal hal yang terbersar. dan saya juga bisa banyak belajar dari kedua orang tua saya betapa susahnya mencari nafkah dan mereka mencari nafkah itu cuma untuk anak nya sangat salut deh dengan para orang tua sebegitu ikhlas nya semoga semua orang tua orang tua yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk anaknya semoga menjadi berkah dan menjadi tabungan amal untuk di akhirat nanti amin aminn ya ALLAH...
kemudian setelah mewawancarai kedua orang tua pada saat itu mewawancarai orang orang yang kurang mampu nah saat itu saya mewawancarai seorang ibu yang memliki dua belas orang anak dan sudah tidak mempunyai seorang suami lagi. seorang ibu ini sangat luar biasa walaupun anak nya dua belas orang tetapi masih bisa menyekolahkannya sampai taman SMA walaupun tidan sampai ke tingkat universitas. coba bayangi seorang ibu yang hanya menjual bakso goreng keliling menyekolahkan dua belas orang anaknya masyaallah subahanaallah tabarakallah. sangan menjadikan saya panutan
kemudian setelah tuas tugas ini ada juga mewawancaraiguru ngaji yang telah mengajarkan saya mengaji hingga saya bisa berhasil pada saat itu ustadz saya yang bernama ustad dzul fadhli syahbana yang telah membimbing saya dari bawah hingga saya bisa berhasih seperti pada sekarang ini  sangan salut juga dengan beliau tidak memandang dan tidak memili milih anak murid yang di ajarnya biasanya kan ada juga seirang guru yang senang dan hanya mau mengajarkan seorang muruid yang sudah lumayan bisa dan sudah agak mahir agar yang di ajarinnya tidak susah sedangkan saya pada saat itu memang belum tau sama sekali apa pun pada saat itu belajar tilawah atau qiro'ah alh qur'an san saya belum bisa sama sekali tetapi ustadz saya sangan sabar mengajarkan saya hingga saya bisa seperti saat ini terima kasih ustadz yang udah bimbing saya dari awal saya gak akan lupakan jasa ustadz.Â
mungkin ini lah salah satu yang saya dapat pelajari selama saya semester dua ini banyak sekali ilmu ilmu yang telah saya dapat selama semeser dua ini dari hal hal kecil hinggal hal hal yang terbesar bisa saya ketauhi dan saya pahami. dari pengajaran yang di buat oleh  apak edi ini bisa saya simpulkan bahwa kita bisa lebih banyak dan semakin banyak mendapatkan teman teman dan bisa memiliki jejaring yang sangat luas dan ilmu yang sangat bermanfaat. memang ketika saya belajar di google meet ataupun di zoom karna ini masih masa pandemi biasanya itu hanya cuma hanya menagkapan palinglama mungkin tiga puluh menit awal saaja sisanya gudah menghayal hehe tetapi ketika saya di beli metode wawancara dengan observasi atau pun wawancara seperti metode belajar yang di buat oleh bapak edi yang saya rasakan adalah ilmunya itu lengket dan rasa ingin tahu kita itu semakin besar itu sih yang saya rasakn.
sebelumnya saya mengucapkan beribu ribu terima kasih kepada bapak edi yang udah membimbin saya dan anak kelas saya dengan sabar dan beribu ribu minta maaf ya pak kalau banya dari perkataan saya ataupun perbuatan saya yang mungkin tidak mengenakan hati bapak. sedikit tentang pak edi yang saya jadikan panutan sampai sekarang itu adalh gini pak edi itu buak orang biasa maksudnya karir pak edi itu sudah tinggi dan sudah orang yang banyak banget deh ilmu dan saya sering milat statusnya bapak edi sering menghadir acara acara dan pak edi lah yang mengis acar tersebut nah walaupun beliau seorang dosen tetapi beliau save semua kontak anak muritnya masyaallah salut banget... terkadan saya sempat tersentuh banget kadang saya aja gak begitu ya Allah..Â
terima kasih pak edi...
mugkin sekian dari curhatan hati di semester dua terima kasih semuanya yang sudah banyak melihat cerita cerita saya heheh