Mohon tunggu...
Alifya Salsabilla Farabi
Alifya Salsabilla Farabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Undergraduate Management Student at Faculty Economic and Business Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kamu Mahasiswa yang Terperangkap Kebiasaan Toxic Productivity? Cobain Cara Ini

3 Juni 2022   10:18 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:55 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Begin With The End in Mind, kebiasaan untuk memimpin diri sendiri menuju tujuan akhir dari hidupnya. Kebiasaan ini membantu mahasiswa mengontrol dirinya untuk fokus dengan apa yang diinginkan dari dirinya sehingga ia juga dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan hal-hal yang dapat mendukung masa depannya.

3. Put Firt Things First. Mahasiswa harus dapat mengetahui apa yang menjadi prioritasnya sehingga akan kecil kemungkinan ia terjerumus dalam toxic productivity karena tahu apa yang akan ia kerjakan sesuai dengan tujuan dirinya.

4. Think Win-Win, seseorang pasti akan membutuhkan peran orang lain dalam meraih keefektifan pada permasalahan yang tidak dapat dikontrol. Dengan prinsip ini, antar mahasiswa bisa saling bertukar informasi dan berkontribusi untuk mendapatkan manfaat bersama.

5. Seek First to Understand, kebiasaan ini membuat mahasiswa akan mudah mengontrol emosinya dan meningkatkan rasa empatinya terhadap lingkungan sekitarnya.

6. Synergize, proses memadukan yang akan menghasilkan lebih banyak kebermanfaatan. Dengan kebiasaan ini, mahasiswa tidak akan mudah insecure dengan dirinya sendiri karena ia bisa mendapatkan ilmu dari orang lain dengan berinteraksi dan kerja sama yang efektif.

7. Sharpen The Saw,  perlunya untuk beristirahat sejenak kembali memulihkan fisik dan mental baru kemudian melanjutkan kembali aktivitas agar tidak mudah stress.

Wah cocok banget bagi mahasiswa yang sedang terperangkap dalam kebiasaan toxic productivity, untuk menerapkan kebiasaan ini agar tercipta keteraturan dan dapat meraih work-life balance. Selain memberikan ketenangan dan keteraturan, mahasiswa juga dapat memanajemen waktu dengan baik. 

Mahasiswa akan lebih mudah menentukan langkah apa yang akan dilakukan tanpa tergesa-gesa dengan menerapkan terapi ini. Jadi, jangan sampai kegiatan yang bertujuan memberikan dampak produktif yang baik tetapi malah memberikan kerugian pada diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun