Kedungsugih (23/01)Â - Respon terhadap penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia berkembang secara signifikan dari tahun ke tahun. Program pengendalian HIV/AIDS tidak cukup hanya dilaksanakan oleh jajaran kesehatan saja, namun harus pula melibatkan sektor lain dan masyarakat atau komunitas.Â
Pelibatan ini mulai dari upaya pencegahan di masyarakat sehingga program pengendalian HIV/AIDS dapat dilakukan oleh berbagai kalangan. Provinsi Jawa Tengah merupakan peringkat kelima dengan jumlah kasus HIV terbanyak dan kasus AIDS tertinggi kedua.Â
Sedangkan di Kabupaten Tegal hingga bulan November 2019 terdapat 1.040 kasus HIV/AIDS dan 26% merupakan ibu rumah tangga.Â
Mahasiswa Tim I KKN Undip 2020, berupaya untuk mencanangkan GMPSM, yaitu Gerakan Mengenali Penyakit Seksual sebagai upaya preventif penyebaran HIV/AIDS di Desa Kedungsugih Pagerbarang Tegal.Â
Pengenalan penyakit menular seksual (PMS): HIV/AIDS dilakukan oleh mahasiswa KKN kepada beberapa warga desa Kedungsugih saat kegiatan rapat ibu-ibu PKK dan saat dilaksanakannya posyandu ibu hamil.Â
Kegiatan dilakukan dengan memberikan brosur mengenai penyakit menular seksual (PMS): HIV/AIDS serta memberikan penjelasan terkait materi atau isi yang ada di brosur tersebut.Â
Kegiatan mengenalkan penyakit menular seksual (PMS): HIV/AIDS disambut antusias oleh beberapa warga desa Kedungsugih, khususnya ibu-ibu yang mengikuti kegiatan pengenalan PMS: HIV/AIDS saat itu.Â
Kegiatan diikuti oleh sekitar 40 peserta dan 6 orang mahasiswa KKN. Kegiatan pengenalan PMS: HIV/AIDS ditutup dengan penempelan poster PMS: HIV/AIDS di Puskesmas Pembantu dan di Pos Posyandu ibu hamil di Desa Kedungsugih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H