Raja Jawa Tanpa Mahkota adalah julukan bagi HOS Tjokroaminoto. Ia memiliki nama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir, pada tanggal 16 Agustus 1882 di Ponorogo, Jawa Timur. Ayahnya, R.M. Tjokroamiseno kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro. Awal karir, menjadi juru tulis Patih di Ngawi setelah lulus dari sekolah Opleiding School Voor Inlandche Ambtenaren (OSVIA). Pada 1906, sebagai juru tulis di firma Inggris Kooy & Co. Pada 1912, bergabung dengan SDI. Pada 17 Desember 1934, beliau meninggal dunia di Yogyakarta. HOS Tjokroaminoto lantas diberikan gelar Pahlawan Nasional dan jasadnya dimakamkan di TMP (Taman Makan Pahlawan) Pekuncen, Yogyakarta.
Jika ingin menelaah pemikiran politik HOS Tjokroaminoto maka harus mengetahui terlebih dahulu latar belakang pemikirannya. Bagi Tjokroaminoto, tujuan hidup manusia sesungguhnya adalah untuk berbakti dan tunduk kepada perintah Allah sw. Menurut Tjokroaminoto, manusia secara fitrahnya bersifat egois. Apapun sistemnya, baik demokrasi atau sosialis, jika dijalankan dengan egois maka akan jatuh pada kondisi kacau dan anarkis. Maka dari itu, egoisme hanya bisa diobati oleh agama. Dan, sosialisme tidak boleh dijalankan hanya demi kesenangan duniawi (materialisme) saja dan seharusnya dijalankan dengan landasan agama agar sosialisme tersebut tidak membawa kerusakan di dalamnya dan dengan tujuan untuk berbakti kepada Allah swt.
Sosialisme berasal dari bahasa latin, socius. Yang berarti adalah teman atau sahabat. Sosialisme adalah ideologi yang mengutamakan persahabatan dibandingkan individualisme yang mengutamakan kepentingan sendiri, itulah mengapa Tjokroaminoto menjadikan Sosialisme sebagai ideologi pegangannya dalam berpolitik. Bagi Tjokroaminoto, sosialisme sendiri pernah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad di zamannya. Di dalam Islam pun juga ada sosialisme. Sosialisme yang dikenal dalam Islam adalah penguasaan banyak tanah oleh negara dan industri diatur secara sosialis. Hal tersebut dipraktekkan Nabi, khalifah penggantinya sampai oleh raja-raja Mughal.
Tjokroaminoto juga kurang menyukai demokrasi, karena kedaulatan haruslah ada di tangan Allah swt bukan pada tangan rakyat. Dan sosialisme dapat terjamin jika dilandasi pada perintah Allah swt seperti kekhalifahan dulu. Menurut Tjokroaminoto, sosialisme sejati pada akhirnya dapat dicapai jika rakyatnya sudah maju dahulu. Jika sosialisme dimaksudkan untuk merebut kekayaan, bukan karena Allah swt, maka sosialisme sejati tidak akan tercapai. Islam menurut Tjokroaminoto adalah agama sesuai dengan sosialisme. yang berlandaskan Islam sebagaimana yang pernah dipraktekkan oleh khalifah Khulafaur Rasyidin. Nabi Muhammad saw dianggap peletak pertama ide sosialisme Islam dalam negaranya. Tjokroaminoto mengungkapkan bahwa negara bisa kuat kalau rakyatnya benar-benar taat kepada Allah swt dan kompak dalam mempertahankan negaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H