ulang tahun yang berlebihan dengan membuat pesta serta banyak lagi yang mungkin bisa menghamburkan uang , dan anehnya terkadang kita merayakan ulang tahun tanpa ibu kita malah dengan teman bahkan pacar,  tidak sadarkah hari ulang tahun kita adalah hari dimana ibu kita menderita dan kesakitan mempertaruhkan nyawa agar kita bisa keluar dari perutnya dan bisa melihat dunia dan seisinya? ,melalui tulisan ini saya mengingatkan kembali kepada teman-teman untuk tidak berlebihan dalam merayakan ulang tahun , salah satu contohnya kita bisa merayakan dengan bersedekah dengan membagikan makanan pada yang membutuhkan , menyantuni anak yatim, atau mungkin kita bisa juga ajak ibu kita makan keluar sebagai tanda syukur dan terima kasih atau  jalan-jalan keluar membuat hatinya senang, karena saya pernah mendangar dalam suatu ceramah yaitu ust.abdul somad pernah berkata " senangi lah hati ibumu, muliakanlah ibu mu dan jadikan dia seperti raja niscaya rezeki mu akan melimpah seperti rezeki raja-raja" ,
Sebagai sifat manusia yang naluriah tentu banyak dari kita yang selalu ingin merayakan hari kelahiran, tapi pernah kah kita berfikir dalam sudut pandang lain, bahwa kita lahir dengan mempertaruhkan nyawa ibu kita ketika kita keluar melihat dunia dan seisinya, darah yang keluar, tulang-tulang yang patah, robeknya alat vital ataupun perutnya  yang amat sakit di rasakan ibu kita, jadi pantaskah kita rayakan dengan bahagia rasa sakit yang ibu kita rasakan? , pada zamaan sekarang banyak dari kita merayakanSebagai seorang anak laki-laki pasti kita sema tentu ingin membahagiakan ibunya, bahkan dalam ajaran islam pun jelas tertulis nama ibu tersebutkan dalam 3 kali sebutan baru setelahnya ayah. bagi ibu memang kita hanyalah di anggap anak kecilhya tak perduli sudah berapa besar kita tumbuh kita akan tetap anak kecil dimatanya, pernah kah kita melihat sejenak saat ibu kita terlelap kita perhatikan kulitnya yang kian lama mengkerut? mata yang sayu lelah mengerjakan perkerjaan rumah? serta rambut yang kian lama kian memutih? oleh sebab itu mari sama-sama kita rawat ibu kita dengan baik sebelum terlambat karna memang semuanya akan kembali kepada sang pencipta, umar bin khatab pernah berkata " kau merawat ibu mu sambil menunggu kematiannya sedangkan ibu mu merawat mu sambil mengharap kehidupanmu dan kebahagiaan mu  " jadi mari kita rawat ibu kita dengan sebaik dan semaksimal mungkin sebelum semuanya terlambat.
Ahhh memang pas sekali rasanya ketika ulang tahun membuat celotehan ini hehehe , tapi bicara tentang ibu jelas tidak ada habisnya kita membicarakan nya selalu ada kesan  haru saat membicarakannya karena seorang ibu terlalu istimewa untuk di ceritakan secara sederhana. karna bagi saya pribadi seorang ibu adalah segalanya bahkan  jika seorang teman kerabat sanak saudara tidak percaya mimpi-mimpi saya, saya selalu percaya bahwa dimana pun saya berpijak saya selalu di naungi doa ibu untuk menggapai mimpi saya, dia adalah perempuan tangguh yang telah membesarkan saya, tidak pernah sedikitpun mengeluh pada diri ini meski kerap pernah membuatnya marah, dia seperti punya sejuta tangan dan kaki ketika aku kecil menginginkan sesuatu untuk memenuhinya, yaa dia adalah semesta sekaligus bahagiaku,Â
Dia adalah satu-satunya orang yang mau aku susahi segala urusan nya, juluran tangan nya selalu siap menarik ku saat aku terjatuh dan tak tau harus kemana, dan dia manusia paling sabar dalam maladeni segala egoku, dan dia lah ibu ku perempuan dan pintu surga ku yang paling aku sayangi. untuk ibu maafkan segala kesalahan anak mu ini, semoga cita-cita kita umrah bersama akan terwujud amin...Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI