Mohon tunggu...
Alif Syahluvy Kanahaya
Alif Syahluvy Kanahaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Suka membaca novel dan komik, berkendara di malam hari (night ride), makan tempe.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Sistem Pengambilan Keputusan dalam Transportasi Cerdas: Mengurangi Kecelakaan dengan Prediksi Perilaku Pengemudi

12 Juni 2024   21:49 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh : Alif Syahluvy Kanahaya

Keselamatan di jalan raya merupakan isu krusial yang terus menjadi perhatian banyak pihak, terutama dalam menghadapi perilaku pengemudi yang tidak biasa. Kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mabuk atau mengantuk tidak hanya mengancam keselamatan pengemudi itu sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Dalam upaya meningkatkan keselamatan di jalan raya, penelitian terbaru telah mengembangkan Sistem Pengambilan Keputusan Pengemudi atau Driver Decision Support System (DDSS) yang berbasis prediksi perilaku pengemudi. Sistem ini menggunakan teknologi canggih seperti sensor pendeteksi alkohol dan sistem pemantauan wajah untuk menilai kondisi fisik pengemudi secara real-time. Algoritma pembelajaran mesin memainkan peran kunci dalam menganalisis berbagai parameter pengemudi dan kendaraan, memungkinkan prediksi perilaku mengemudi dengan akurat. Dengan mempertimbangkan faktor internal yaitu dari kondisi pengemudi dan faktor eksternal dari lingkungan sekitar jalan, sistem ini memberikan peningkatan signifikan dalam keselamatan jalan raya dibandingkan sistem konvensional.

Sistem DDSS terdiri dari beberapa komponen utama yang akan dijelaskan di bawah ini.

1.     Kecepatan Kendaraan

Sistem ini mengukur perbedaan antara kecepatan normal dan abnormal sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan untuk mencegah kecelakaan dan kemacetan. Kecepatan kendaraan yang tidak normal dapat mengindikasikan perilaku pengemudi yang berisiko, sehingga sistem dapat memberikan peringatan yang tepat waktu.

2.     Jalur Kendaraan

Sistem ini mempertimbangkan perubahan lajur kendaraan, terutama di persimpangan, untuk mencegah tabrakan dengan menentukan apakah kendaraan tetap di lajur yang sama atau berpindah lajur. Integrasi nilai perubahan lajur membantu sistem dalam mengantisipasi pergerakan kendaraan di sekitar, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan di persimpangan yang padat.

3.     Waktu Kendaraan

Sistem juga menggunakan perbedaan antara waktu perjalanan yang diharapkan dan aktual untuk mengirim peringatan kepada pengemudi, membantu mencegah kecelakaan dengan memastikan ketepatan waktu perjalanan. Ketika waktu perjalanan aktual berbeda dari yang diharapkan, hal ini dapat menandakan adanya masalah seperti kemacetan atau kondisi pengemudi yang tidak optimal, sehingga sistem dapat memberikan saran yang sesuai.

4.     Kalkulasi Variasi Kecepatan

Sistem akan mengidentifikasi risiko kecelakaan berdasarkan variasi kecepatan antar kendaraan, memberikan saran untuk mengurangi variasi tersebut untuk meningkatkan keselamatan. Variasi kecepatan yang tinggi antara kendaraan di sekitar dapat meningkatkan risiko tabrakan, sehingga dengan mengurangi variasi ini, keselamatan dapat ditingkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun