Filsafat Islam adalah cabang filsafat yang berkembang dalam tradisi intelektual Islam, menggabungkan nilai-nilai wahyu dari Al-Qur'an dan Hadits dengan pendekatan rasionalitas yang dipengaruhi oleh filsafat Yunani, Persia, dan India. Filsafat Islam membahas berbagai isu mendalam tentang realitas, hakikat Tuhan, hubungan manusia dengan alam semesta, etika, dan tujuan kehidupan.
Tidak seperti filsafat Barat yang sering dipisahkan dari agama, filsafat Islam berupaya menyelaraskan wahyu Ilahi dengan logika dan pengalaman manusia. Oleh karena itu, filsafat Islam menjadi jembatan antara tradisi keimanan dan rasionalitas dalam memahami kebenaran.
---
Sejarah dan Perkembangan Filsafat Islam
1. Masa Awal (Abad ke-8--10 M)
Pada masa ini, filsafat Islam mulai berkembang sebagai hasil penerjemahan karya-karya filsuf Yunani seperti Plato, Aristoteles, dan Plotinus ke dalam bahasa Arab. Proses penerjemahan dilakukan di Baitul Hikmah, Baghdad, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia Islam.
Tokoh penting pada masa ini adalah:
Al-Kindi (801--873 M): Filsuf pertama dalam Islam yang dijuluki "Filsuf Arab." Ia memadukan ajaran Islam dengan Neoplatonisme dan Aristotelianisme, menekankan bahwa akal dan wahyu saling melengkapi.
2. Periode Puncak (Abad ke-10--12 M)