Mohon tunggu...
Alif Putra Indiarto
Alif Putra Indiarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Intinya satu, harus berani

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Politik Tanpa Akhlak: Bom Waktu yang Mengancam Peradaban!"

15 Desember 2024   11:19 Diperbarui: 15 Desember 2024   11:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest: kiai Azaim Ibrahimy https://pin.it/3OSynTdyg 

Kiai Azaim Ibrahimy, seorang ulama muda yang kini memimpin Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah di Situbondo, dikenal dengan pandangan moderatnya mengenai politik di zaman sekarang. Sebagai pewaris tradisi ulama pesantren, ia memiliki pendekatan unik yang menyeimbangkan nilai-nilai keislaman dengan realitas politik modern. Berikut adalah analisis pemikiran beliau:

1. Politik Sebagai Alat, Bukan Tujuan

Kiai Azaim memandang politik sebagai alat untuk memperjuangkan kemaslahatan umat, bukan sebagai tujuan utama. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya menjaga niat agar politik tetap berada dalam koridor ibadah. Beliau menolak praktik politik yang menghalalkan segala cara demi kekuasaan, seperti korupsi, fitnah, atau manipulasi.

Relevansi:

Pandangan ini relevan di tengah krisis moral dalam dunia politik saat ini, di mana sering terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Bagi Kiai Azaim, politik yang baik harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.

---

2. Politik yang Berbasis Akhlak

Salah satu pemikiran utama Kiai Azaim adalah pentingnya membangun politik berbasis akhlak. Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Menurutnya, politik tanpa akhlak hanya akan melahirkan kerusakan dan penderitaan bagi rakyat.

Ajaran Islam:

Pandangan ini sesuai dengan ajaran Islam yang menempatkan akhlak sebagai inti dari kehidupan, termasuk dalam aspek sosial-politik. Pemimpin harus berperilaku adil, amanah, dan mengutamakan kejujuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun