Mohon tunggu...
Alif Prayogo Pratama Putra
Alif Prayogo Pratama Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga/Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial:Membangun Komunitas atau Mengakibatkan Isolasi

14 Desember 2024   16:42 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:42 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media Sosial: Membangun Komunitas atau Mengakibatkan Isolasi?

Media sosial sudah menjadi bagian tidak terpisahkan asal kehidupan terkini. Platform mirip Facebook, Instagram, Twitter, serta TikTok memungkinkan kita terhubung dengan sahabat, keluarga, serta bahkan orang asing berasal semua global. Namun, seiring menggunakan kemudahan ini, timbul pertanyaan penting: apakah media sosial benar-benar menciptakan komunitas atau justru mengakibatkan isolasi sosial?

Media sosial sebagai Penghubung Komunitas

Media sosial mempunyai kekuatan luar biasa dalam menciptakan komunitas. Platform ini memungkinkan orang menggunakan minat yang sama untuk berkumpul, meskipun mereka berada pada lokasi geografis yang tidak sama. misalnya:

  • Grup Komunitas dan Forum Online: banyak grup diskusi yang dikhususkan untuk hobi, profesi, atau tujuan sosial tertentu. Hal ini membantu orang merasa terhubung dengan sesama.
  • Peluang Networking: membentuk jaringan melalui platform seperti LinkedIn,untuk memperluas jaringan professional mereka.
  • Mendukung Gerakan Sosial: Kampanye besar mirip #MeToo atau #BlackLivesMatter adalah contoh bagaimana media sosial bisa menjadi alat solidaritas dunia.

Dampak Negatif: Media Sosial dan Isolasi Sosial

Tetapi, media sosial pula mempunyai sisi gelap yang berpotensi mengakibatkan isolasi sosial:

  • hubungan Superfisial: banyak interaksi di media sosial bersifat dangkal, hanya berupa “like” atau komentar singkat. Hal ini tak bisa menggantikan kedalaman hubungan emosional yang nyata.
  • Perasaan Kesepian: Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terlalu banyak menghabiskan waktu pada media sosial bisa merasa lebih kesepian sebab membandingkan kehidupan mereka menggunakan postingan orang lain.
  • FOMO (Fear of Missing Out): media sosial seringkali memicu perasaan takut tertinggal sebab melihat kegiatan sahabat yang tampak lebih menarik, meskipun itu mungkin hanya gambaran ideal dari kenyataan.

Keseimbangan Merupakan Kunci

Media sosial merupakan alat, serta cara kita menggunakannya menentukan apakah itu membawa manfaat atau dampak negatif. untuk memanfaatkan media sosial secara sehat, berikut beberapa saran:

  • Pakai dengan Sadar: Batasi waktu penggunaan media sosial untuk mencegah kecanduan.
  • Jaga keseimbangan interaksi: Luangkan waktu untuk hubungan tatap muka dengan orang terdekat.
  • Fokus di Komunitas Positif: Ikutlah dalam grup atau komunitas yang mendukung pertumbuhan pribadi serta positif.

kesimpulan

Media sosial merupakan pedang bermata 2. Pada satu sisi, ia mempunyai potensi besar untuk menciptakan komunitas serta mempererat korelasi. Di sisi lain, Bila tak dipergunakan dengan bijak, media sosial bisa mengakibatkan isolasi sosial serta perasaan kesepian. Oleh sebab itu, krusial bagi kita untuk memanfaatkan media sosial secara seimbang dan bijaksana, supaya dampaknya lebih banyak membangun daripada merusak.

Apakah media sosial bagi Anda lebih banyak membangun atau justru membentuk Anda merasa terisolasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun