Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada India atas dukungannya terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS. Ucapan ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Hyderabad House, New Delhi. Prabowo menekankan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS akan memperkuat stabilitas global dan kolaborasi regional.
Kedua pemimpin berdiskusi mengenai peluang kerja sama di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, kesehatan, energi, keamanan, digitalisasi, kecerdasan buatan, dan teknologi informasi. Prabowo juga mengundang India untuk berinvestasi dalam infrastruktur Indonesia, menegaskan kesiapan negara untuk menjalin kerja sama yang lebih erat.
Keputusan resmi Brasil untuk menerima Indonesia sebagai anggota penuh BRICS menegaskan pengakuan terhadap kontribusi besar Indonesia, terutama sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun, bergabung dengan BRICS memicu diskusi global mengenai potensi keberpihakan Indonesia terhadap Rusia dan China, mengingat dinamika geopolitik antara negara-negara BRICS dan kekuatan Barat.
Kritik:
1. Artikel ini belum cukup mendalam dalam membahas potensi dampak keanggotaan Indonesia di BRICS terhadap perekonomian domestik maupun regional.
2. Tidak ada analisis mengenai langkah strategis Indonesia dalam menyeimbangkan posisi antara BRICS dan organisasi seperti OECD.
3. Perspektif keberpihakan geopolitik Indonesia kurang dielaborasi, sehingga pembaca hanya diberikan gambaran umum tanpa wawasan kritis.
Gagasan:
Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaan di BRICS untuk mendorong reformasi global, misalnya dalam hal perdagangan dan pengurangan ketergantungan terhadap kekuatan besar tradisional.
Pemerintah perlu memastikan bahwa kolaborasi dengan India tidak hanya terbatas pada investasi, tetapi juga transfer teknologi untuk meningkatkan daya saing industri lokal.