Mohon tunggu...
Alif Maulana
Alif Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Coment wisely

Mahasiswa UNJ Pendidikan Sosiologi 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kreativitas dalam Pendidikan di Era Pandemi Covid-19

22 Desember 2022   10:25 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selalu ada berkah di balik musibah. Sesulit apapun pandemi Covid-19 bagi guru di sekolah, ada kebaikannya. Salah satu berkah yang dialami di sekolah adalah meningkatnya inovasi pembelajaran guru. Artikel ini mengungkapkan hanya beberapa inovasi yang telah dilakukan guru dari banyak guru hebat di negara ini.

Permasalahan pembelajaran di masa pandemi ini menjadi sebuah peluang tumbuhnya inovasi/ perkembangan pembelajaran guru di sekolah. Inovasi/ perkembangan ini dapat diartikan sebagai inovasi atau pandangan baru atau baru dari seseorang atau sekelompok orang. Sesuatu yang baru dapat berupa ide, konsep, cara, metode, barang, alat, teknologi, atau sesuatu yang baru yang menambah nilai atau manfaat bagi yang menggunakan atau mengadopsinya.

Seperti yang Anda ketahui, saat ini kita sedang hidup di zaman Covid 19, sehingga kita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal, terutama di bidang pendidikan. Di era Covid 19 banyak sekali permasalahan di bidang pendidikan, baik dari segi sistem, cara belajar maupun permasalahan lainnya. Di antara sekian banyak masalah yang berkaitan dengan pendidikan, salah satu masalah yang cukup menonjol adalah tingginya angka putus sekolah di era Covid 19. Ini bukan berita bohong, tetapi keakuratan informasi ini telah diteliti secara menyeluruh dan benar. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan angka putus sekolah selama Covid 19 cukup tinggi di berbagai daerah. Ini karena banyak hal seperti pekerjaan, keterlambatan spp dan banyak lagi. Untuk itu dapat kita lihat bahwa putus sekolah di era Covid 19 ini sedikit banyak disebabkan oleh faktor keuangan masing-masing keluarga. Akibatnya, banyak anak yang memilih putus sekolah untuk meringankan beban keuangan keluarganya.

Karena banyak anak putus sekolah, mereka tidak mengenyam pendidikan formal. Namun, hal tersebut sebenarnya dapat diatasi jika anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar yaitu melalui pendidikan informal. Pendidikan nonformal bukanlah pendidikan seperti pendidikan atau pendidikan berbayar lainnya, melainkan pendidikan dari internet. Di era globalisasi ini, banyak informasi di internet yang tersebar luas di seluruh dunia. Dengan cara ini kita dapat mempelajari hal-hal baru dengan sangat mudah tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Oleh karena itu, anak-anak yang putus sekolah dapat melanjutkan studi atau pendidikannya melalui sumber online ini, setidaknya sampai mereka memiliki dana yang cukup untuk masuk kembali ke pendidikan formal.

Inovasi dari pendidikan informal tersebut antara lain adalah pembelajaran melalui aplikasi khusus berbasis LMS (Learning Management System), penggunaan media sosial asinkron, blended learning, keterlibatan orang tua siswa, penerapan model pembelajaran yang inovatif dan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa. Tujuan penulisan adalah untuk mengumpulkan informasi primer untuk mendorong pengembangan inovasi dalam pembelajaran selanjutnya.

Dari sudut pandang dunia pendidikan, Bourdieu beranggapan bahwa hanya anak-anak orang kaya atau anak-anak yang memiliki dana dan kesempatan yang cukuplah yang dapat mengenyam pendidikan secara utuh atau lengkap. Pada saat yang sama, anak-anak yang tidak memiliki cukup ruang dan uang tidak mendapatkan apa-apa selain ketenangan hati. Dalam hal ini, Bourdieu melihat pendidikan dari perspektif kapitalis dimana yang kaya mendapatkan pendidikan lebih banyak dan yang miskin tidak. Hal ini sangat penting di era kita saat ini dimana pendidikan sekarang ada dimana-mana, tidak hanya di sekolah tapi juga di internet, youtube, google dan lainnya. Oleh karena itu, dengan berkembangnya platform informasi pendidikan, kita dapat belajar di berbagai tempat dengan sangat mudah dan tanpa biaya. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita, maka kita sebagai media harus mampu mengembangkan atau menciptakan sesuatu dari pendidikan yang dapat kita akses dengan mudah di zaman sekarang ini. Karena walaupun arus informasi sangat cepat dan kita bisa belajar sesuatu, jangan berpikir kita pasti bisa sukses hanya dengan menonton tutorial online. Sebaliknya, karena semakin banyak orang mengetahui berbagai jenis informasi yang ada dan berbagai cara untuk dididik dan cara untuk sukses dan seterusnya, kita memiliki semakin banyak pesaing untuk kesuksesan itu karena pengetahuan yang tidak terbatas ini

Oleh karena itu, generasi milenial kita harus mampu menciptakan lapangan kerja baru dari berbagai ilmu yang didapat. Misalnya jika kita sering membaca atau menonton video tentang memulai bisnis dan lain sebagainya, kemudian mempraktekkan apa yang kita pelajari, tentunya kita tidak hanya dapat mempelajari dan mengikuti petunjuk dari satu sumber saja, tetapi petunjuk dari sumber yang berbeda dan mengembangkan versi kita sendiri. diri kita masing-masing. Tentu pendidikan yang diperoleh dengan cara ini tidak sia-sia dan hanya teori, tetapi bisa bermanfaat bagi orang lain, bahkan bisa membantu orang lain dengan membuka pasar tenaga kerja dari hasil kreativitas pendidikan mereka. Kesimpulannya, oleh karena itu, kita harus mampu mengembangkan pendidikan kita tidak hanya di otak, tetapi juga di dalam praktek. Dan tentang belajar mandiri di zaman kita ini sangat mudah dan tidak perlu lagi khawatir dengan biayanya, terlebih lagi karena kita mengetahui banyak akses gratis di Internet yang merupakan sumber informasi terlengkap. Jadi kita hanya perlu mengembangkan kreativitas lebih lanjut.

DAFPUS

Bourdieu, Pierre & Jean-Claude Passeron. 1990. Reproduction in Education, Society and Culture. New Delhi: Sage Publication

Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid--19 terhadap Prekonomian Indonesia. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146--153.

Haryanto. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 151--165. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.114

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun