Perkembangan filsafat tidak hanya menjadi induk dan sumber ilmu, tetapi berkembang menjadi ilmu itu sendiri. Contoh ilmu yang dilahhirkan dari filsafat, yaitu: filsafat agama, hukum, pendidikan, ilmu, dan manajemen. Hakikat filsafat ilmu, terdapat dalam ilmu pengetahuan ontologi ilmu, epistemologi, dan aksiologi. Dinamika sejarah pemikiran filsafat ilmu pada abad ke 17 sebagai datangnya rasionalisme yang tidak lepas dari asosiasinya dengan pradigma Galilean yakni pehaman tentang alam hanya dapat dipahami karena kemampuan manusia mengembangkan potensi pikirannya. Pada pergantian abad ke 20 psikologi melepaskan diri dari filsafat lalu di penghujung abad ke 20 filsafat dengan logika telah melahirkan ilmu komputer.
Dalam sejarah keilmuan, Barat dan Eropa kaya akan aspek metodologis. Mereka berusaha mengembangkan ilmu filsafat dengan menggabungkan sumber daya logika dengan suatu empiris dan epistemologi. Dari sinilah filsafat menghasilkan ilmsu sosial terapan lainnya sehingga mereka selalu terdepan dalam inovasi keilmuan. Ilmu pengetahuan dikembangkan harus dilandasi dengan moral dan seni, karena di dalam ilmu da moralitas dan keindahan yang harus ditegakkan. Pentingnya filsafat ilmu telah membuka ruang akademis di seluruh perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk mengantarkan seorang dalam pandangan agama mereka lebih banyak dikatakan ulil albab.
Dari beragam pandangan ini, filsafat telah menjadi cikal bakal bagi filsuf seterusnya menjadi lebih luas, bahkan melahirkan filsafat ilmu menjadi cabang ilmu tersendiri. Dalam dunia Islam, ahli filsafat yang populer yaitu: Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Ghazali, dll. Dalam konteks sejarah filsafat, cakupan ini juga dikembangakan oleh ahli filsuf Barat, yaitu: Aristoteles, Renaisans, Thales, Plato, dll.
Ciri-ciri persoalan filsafat yaitu: bersifat umum, tidak menyangkut fakta, dan berkaitan dengan nilai-nilai. Dengan memahami karakteristik dan kekhususan filsafat dan filsafat ilmu, maka dia memiliki metode tersendiri dengan metode ilmu pengetahuan sebelumnya.
Manfaat apa yang diambil dari membaca buku ini? Hal yang paling utama setelah membaca buku ini yakni membahas materi secara jelas dan sederhana sehingga tidak membosankan untuk dibaca. Buku ini juga menjunjung tinggi nilai-nilai Islam tanpa menjatuhkan nilai-nilai umum sehingga saling mendukung antara teori satu dengan teori lainnya.
