Dalam konteks pemilihan umum, setiap kebijakan yang diusulkan oleh kandidat sering kali menuai berbagai reaksi, baik positif maupun negatif. Salah satu program yang diusulkan oleh Prabowo Subianto adalah anggaran makan gratis untuk masyarakat.Untuk menjalankan program ini sepenuhnya, dibutuhkan dana sekitar Rp1,2 triliun per hari. Â Meskipun program ini mungkin terlihat kontroversial, ada banyak alasan di balik niatnya serta dampak positif yang dapat dihasilkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
1. Niat di Balik Program Makan Gratis
Prabowo, sebagai seorang tokoh publik dan calon pemimpin, berusaha untuk merangkul masyarakat dengan cara yang berbeda. Program makan gratis ini bisa dilihat sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat, terutama di kalangan masyarakat yang kurang mampu. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, di mana banyak orang menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, inisiatif semacam ini dapat memberikan sedikit kelegaan.
Dengan menawarkan makanan gratis, Prabowo tidak hanya menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berusaha menciptakan citra positif sebagai pemimpin yang peduli. Ini adalah strategi untuk membangun koneksi emosional dengan masyarakat, yang sangat penting dalam kampanye politik.
2. Dampak Positif Makan Gratis
a. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Salah satu dampak positif dari program makan gratis adalah peningkatan kesehatan masyarakat. Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk makanan bergizi, program ini dapat membantu mengurangi angka penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masyarakat yang sehat cenderung lebih produktif dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
b. Mendorong Kehidupan Sosial yang Lebih Baik
Makan bersama juga dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Ketika orang-orang berkumpul untuk berbagi makanan, mereka tidak hanya berbagi nutrisi, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk saling berinteraksi dan menjalin hubungan. Hal ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun komunitas yang lebih solid, di mana saling membantu dan berkolaborasi menjadi budaya yang tumbuh.
c. Mengurangi Stigma Sosial