Rapsodi tak Semelodi
   Drisana Alisha Pradipta, perempuan yang kerap dipanggil Alisha saat ini menempuh jenjang pendidikan S-1. Perempuan yang memiliki sikap hangat, itu kata orang-orang yang mengenal Alisha.
   "Alisha," panggil seseorang dari arah belakang.
   Orang tersebut adalah Nayaka, teman Alisha sedari sekolah menenang pertama. Mereka dipertemukan kembali di bangku menengah atas dan perkuliahan. Cukup lama mereka berteman akrab, bahkan di perkuliahan satu fakultas.
   Saat di parkiran motor, lagi-lagi Alisha menemukan surat yang digantung di gagang spion motornya. Kali ini ada sebatang coklat juga.
   "Surat lagi, Al?" Tanya Nayaka.
   "Iya, Ka," jawab Alisha. Kemudian dibuka surat itu.
  Keduanya kemudian bergegas untuk ke rumah Alisha. Nayaka memang hari ini berencana ke rumah Alisha untuk mengambil pesanan kue bolu yang dibuat ibu Alisha. Sambil menunggu ibu Alisah menyiapkan pesanan Nayaka, keduanya duduk di teras. Alisha membuka coklat pemberian orang yang mengirim surat.
   "Kamu mau?" Tanya Alisha setelah membuka bungkus coklat dan menyodorkannya ke Nayaka.
   "Mau, Sha. Lagian coklat sebesar ini tidak baik untuk dihabiskan sendiri, bisa buat gigi sakit," ucap Nayaka.