Mohon tunggu...
ALI FIKRI ASSYA
ALI FIKRI ASSYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog pribadi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Kita

21 Oktober 2022   22:52 Diperbarui: 21 Oktober 2022   22:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Stoikisme sebagai  Obat Untuk Si Overthinker

Hai para manusia yang bimbang akan masa depan dan  para pemikir yang memikirkan  diluar batas pemikaranya sendiri ,kali ini kita akan membahas tentang ajaran Filsafat stoikisme dalam berfikir stoikisme yang berfokus pada etika , salah satu pandangan yang paling mencolok tentang kontrol diri dan penguasaan dari kita sendiri dengan pasrah menerima apapun yang terjadi bahkan menjadi kemampuan logika tertinggi dalam manusia , "you have power over your mind,not outside event " (marcus aurelius) bahwa kamu memiliki kekuatan atas apa yang kamu pikirkan dan kita mempunyai kendali penuh atas kendali dalam diri kita bukan peristiwa atau hal yang terjadi di luar obyek jangkauan kita 

Stoikisme sebagai penerapan dalam diri yang pertama adalah fokus kepada hal yang dapat kita kendalikan dan tinggalkan semua hal yang tidak dapat kita ubah kita juga harus fokus terhaap hal hal mana yang bisa kita jangkau dengan kekuatan yang kita miliki , yang kedua ini mungkin sering di alami oleh seseorang yakni jangan biarkan dirimu menderita terhadap suatu masalah , " peole have sufferend more often in imagenation , than in reality " (seneca/filsuf stoikisme) yang artinya banyak orang tersiksa karena imaginasi nya dibanding realita yang terjadi , kita tersiksa oleh pikiran kita sendiri dengan masalah yang entah itu belum terjadi atau sudah terjadi atau yang sering kitas sebut sebagai overtingking . 

Menururt epictitus ketika masalah datang ada dua pilihan yang terjadi mengubahnya seperti keinginan kita atau malah menerimanya dengan lapang dada memang kenyataan itulah yang telah terjadi , stoikisme mengajarkan kita tentang menerima kenyataan atas realitas yang telah terjadi dan juga menerimanya sebagai hal yang terbaik dengan bahagia yang selanjutnya pelajaran yang dapat kamu ambil adalah buatlah progres atau tujuan dari arti kehidupan mu dengan ini hidupmu akan lebih ter arah dan tertuju pada suatu hal yang kamu inginkan ,utamakan keberanian dalam hidupmu bahwa hidupmu ini tidak ada lawan untuk menjadikan mu menjadi peluang terbaik , kesederhanaan yang berti lakukan hal yang diperlukan dan perlu untuk dirimu dalam mencari sebuah ketenangan dan keadilan

Menghargai waktu adalah adalah hal yang terpenting banyak orang yang mengeluhkan bahwa waktu mereka terlalu sedikit untuk hidup maka menurut (seneca) kita sudah diberikan waktu yang cukup untuk mencapai suatu hal tergantung cara kita untuk menggunakan waktu tersebut tetapi ketika waktu digunakan untuk tujuan yang tidak baik maka jangan salahkan waktumu akan begitu saja terlewat dan akan mulai menyadari hal hal penting yang sudah terlewat dan tidak kita lakukan , pada intinya kehidupan akan memberikan anda kejutan di setiap waktunya adakalnya baik atau sebalik nya namu itu semua tergantung tanggapan kita menganggap nya sebuah musibah atau menerimanya secara ikhlas sebagai pelajar agar kita menjadi lebih baik lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun