Mohon tunggu...
Alifia Zachariah Malacha
Alifia Zachariah Malacha Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🌈

Everything is good insyaallah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran PPKn Melalui Daring di Era Covid-19

28 Juni 2021   17:25 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah Singkat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi pengertian ini merupakan istilah yang dapat menggambarkan proses kegiatan umum dan mudah untuk mendapatkan informasi melalui teknologi selagi adanya internet, hal ini mencakup sejumlah teknologi seperti sosial media, obrolan, halaman web, games, blog, handphone, digital, serta kegiatan media online yang membantu peserta didik maupun mahasiswa melalui google meet, zoom us dan lain-lain. Hal ini dilakukan selama proses pembelajaran untuk menunjang kegiatan tersebut. 

Sementara untuk sejarah TIK di Indonesia sendiri dimulai dengan kehadiran radio pada tahun 1925. Kehadiran radio ini kemudian memunculkan banyak stasiun radio yang menyiarkan berita di Indonesia. Kemudian 40 tahun setelah kemunculan radio, televisi menggeser peran radio sebagai alat informasi utama di Indonesia kala itu. Tahun 1962 televisi hadir di tengah masyarakat dan stasiun pertamanya adalah TVRI. 

Lalu pada tahun 1988, internet hadir dan mulai memenuhi segala kebutuhan masyarakat Indonesia kala itu. Hingga tahun 2000-an dan sekarang internet mulai menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia yang tidak terelakkan. Sejarah TIK memang sangat panjang hingga bisa dirasakan manfaatnya yang luar biasa saat ini. Semua perkembangan ini tidak lepas dari perjuangan para ilmuwan dan pihak terkait yang saling mendukung.

Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Pembelajaran PPKn ditengah Pandemi Covid-19

Ditengah masa pandemi Covid-19 ini muncul sebuah aturan terutama di Indonesia bahwa masyarakat diharuskan untuk menjaga jarak dan melakukan seluruh aktivitas di dari rumah hingga melakukan pembelajaran dirumah. 

Dengan adanya peratuan tersebut segala kegiatan yang membutuhkan peran teknologi untuk melakukan segala kegiatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran teknologi di masa pandemi ini sangatlah penting contohnya belajar dirumah pembelajaran melalui daring atau memanfaatkan sebuah aplikasi atau web yang dapat disebut dengan e -learning. Media pembelajaran melalui aplikasi misalnya, aplikasi zoom, google meet, google classroom, quizizz, dan lain-lain. 

download-60d9e3d706310e60880d8232.jpeg
download-60d9e3d706310e60880d8232.jpeg
Hal inilah yang memudahkan siswa atau mahasiswa di dalam pendidikan melaksanakan proses pembelajaran selama pandemi Covid-19. Sebagai tenaga pendidik maupun siswa/i itu akan sangat amat mengalami kesulitan dalam melaksanakan aktivitas, akibatnya selain ekonomi pendidikan pun juga dapat mengalami kemunduran jika tidak ada media yang teknologi yang ada sebagai alat bantu manusia karena adanya Covid-19 yang sedang melanda di Indonesia bahkan seluruh dunia terkena dampaknya.

Aplikasi yang digunakan sebagai media pembelajaran juga terdapat pengaruh negatif bagi peserta didik karena banyak yang tidak dapat memahami materi yang diberikan oleh guru karena ada guru yang hanya memberikan materinya namun tidak menjelaskannya terlebih dahulu,seperti setelah mengirim materi tugas yang diberikan hanya berupa ringkasan materinya dan jika sudah selesai mengirim melalui aplikasi. Guru yang hanya memberikan tugas tanpa menerangkan materi harusnya dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dengan adanya aplikasi karena jika seperti ini terus siswa akan mengalami penuruna nilai akhirnya.

Teknologi sangat penting sekali untuk kita pelajari, tetapi jangan terlalu berlebihan menggunakan teknologi, terlebih lagi internet. Banyak sekali dampak positif yang didapatkan, akan tetapi kita juga tidak dapat menutup mata bahwa banyak juga dampak negatifnya. Maka dari itu, penggunaan teknologi komunikasi tetap pada bimbingan orang tua dan guru agar siswa tidak menyalahgunakan agar menjadi seseorang yang cerdas dalam menggunakan teknologi saat ini. Di sisi lain selain dituntut memahami teknologi dan komunikasi serta cara mengimplementasikannya, tentu terdapat permasalahan yang timbul yaitu terkait sarana prasarana yang memadai. Misalnya, siswa dari keluarga yang kurang
mampu tidak memiliki laptop atau smartphone. Pemerintah harus secepatnya memikirkan akan hal ini, seperti memberikan keringanan bantuan berupa kuota dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun