Mohon tunggu...
Alifia Shafaradila
Alifia Shafaradila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi yang Suka Berbagi

Annyeonghaseyo yeoreobun. Selamat datang di profilku. Disini aku akan berbagi tentang hal yang menurutku menarik. So, just keep swimming and happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips & Trick Tes Kepribadian: Pelanggaran Kode Etik dalam Ranah Psikologi

10 November 2023   09:44 Diperbarui: 10 November 2023   10:31 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini banyak ditemui di berbagai platform media sosial mengenai tips & trick dalam menjawab tes psikologi. Tips & trick ini bisa berupa video bahkan melampirkan file asli dari soal dan kunci jawaban dari tes psikologi. Jika informasi mengenai kunci jawaban ini benar adanya, maka oknum yang membocorkan soal dan kunci jawaban haruslah pihak terpercaya seperti orang-orang dengan keilmuan psikologi. Namun, tahukah kalian bahwa jika informasi ini disebarkan oleh orang-orang psikologi, maka mereka sudah melanggar kode etik psikologi yang harusnya mereka patuhi?

Mencari orang yang bertalenta dan sesuai kriteria adalah tujuan dari sebuah sistem tes seleksi. Mulai dari seleksi masuk kerja, sekolah, bahkan hal yang menurut kita sepele pun terkadang terdapat seleksi yang harus dilalui. Dari pihak mereka pasti ingin menyaring demi mendapatkan sumber daya manusia yang paling unggul dibanding lainnya. Tes yang dilakukan bisa bermacam-macam, namun tes psikologi menjadi salah satu syarat penting yang harus diikuti. Tes psikologi ini bisa umunya berupa tes IQ, tes bakat minat, dan tes kepribadian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai individu yang hidup di era teknologi saat ini tentunya bisa mendapatkan lebih banyak informasi. Tak terkecuali juga informasi mengenai tes psikologi yang ternyata banyak beredar di internet. Kebutuhan individu akan pentingnya memahami bagaimana cara supaya lolos tes ini menjadikan mereka tertarik untuk mempelajarinya. Tak hanya untuk seleksi masuk, tes psikologi juga menarik untuk dipelajari bagi orang-orang yang kepo mengenai dirinya.

Seperti yang telah disinggung di atas, sekarang banyak beredar konten-konten tes psikologi yang dikemas dalam bentuk tips & trick menjawabnya. Tes psikologi yang dibahas pun berbagai macam, berupa tes IQ, tes minat bakat, bahkan tes kepribadian. Diluar tujuannya belajar untuk lolos seleksi, jika dilihat secara hiburan, tes kepribadian-lah yang menjadi tes paling menyenangkan untuk dibahas daripada tes lainnya. Hal ini dikarenakan biasanya tes kepribadian menggunakan gambar-gambar yang unik. Saat kita mengerjakan tes kepribadian kita juga seperti sedang menebak-nebak diri kita sendiri. Tentunya ini menjadi suatu konten yang menarik jika diedarkan.

Pelanggaran-Pelanggaran: 

Beredarnya tips & trick menjawab tes kepribadian ini menjadi suatu pelanggaran tersendiri bagi yang menyebarkannya, terutama jika dia adalah orang yang memiliki keilmuan psikologi. Kode etik psikologi yang harusnya mereka patuhi telah dilanggar karena mereka sudah menyalahgunakan kompetensinya untuk menyebarkan rahasia administrasi tes secara umum.  Pelanggaran kode etik psikologi yang mereka lakukan yaitu:

Pada BAB I (Pedoman Umum) Pasal 2 mengenai Prinsip Umum ayat (3) "Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menyadari bahwa diperlukan kehati-hatian khusus untuk melindungi hak dan kesejahteraan individu atau komunitas yang karena keterbatasan yang ada dapat mempengaruhi otonomi dalam pengambilan keputusan."

Pada BAB III (Kompetensi) Pasal 7 mengenai Ruang Lingkup Kompetensi ayat (1) "Ilmuwan Psikologi memberikan layanan dalam bentuk mengajar, melakukan penelitian dan/atau intervensi sosial dalam area sebatas kompetensinya, berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan."

Pada BAB VI (Iklan dan Pernyataan Publik) Pasal 1 mengenai Pertanggungjawaban ayat (1) "Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi; dalam memberikan pernyataan kepada masyarakat melalui berbagai jalur media baik lisan maupun tertulis mencerminkan keilmuannya sehingga masyarakat dapat menerima dan memahami secara benar agar terhindar dari kekeliruan penafsiran serta menyesatkan masyarakat pengguna jasa dan/atau praktik psikologi. Pernyataan tersebut harus disampaikan dengan; 

  • Bijaksana, jujur, teliti, hati-hati,
  • Lebih mendasarkan pada kepentingan umum daripada pribadi atau golongan,
  • Berpedoman pada dasar ilmiah dan disesuaikan dengan bidang keahlian/kewenangan selama tidak bertentangan dengan kode etik psikologi."

BAHAYA?

Berdasarkan pasal-pasal di atas, mereka termasuk kena pelanggaran dan berhak menerima sanksi atas hal yang telah mereka lakukan. Bila para peserta tes mengetahui jawaban dari tes kepribadian tesebut, maka hasil tes akan menjadi bias dan gampang dimanipulasi sesuai keinginan peserta. Sebagai contoh pada tes menggambar pohon, bila peserta sudah mengetahui jika menggambar pohon yang berbatang besar artinya apa, bila bercabang bagaimana, perbedaan besar dan kecilnya seperti apa, sehingga bisa disesuaikan dengan harapan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun