Mohon tunggu...
Alifia Sasky Zahrani
Alifia Sasky Zahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen

Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen angkatan 21, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional Anak melalui Media Papan Ekspresi dan Kegiatan Bermain Peran

30 September 2024   21:03 Diperbarui: 30 September 2024   21:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan bermain peran berdasarkan adegan dari cerita/dokpri

Anak seringkali dikatakan sebagai investasi keluarga dan masyarakat serta generasi penerus bangsa yang akan membangun bangsa dan negara di masa mendatang. Dalam siklus kehidupan, masa anak-anak, khususnya anak usia dini merupakan fase terpenting dimana anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat yang disebut fase golden age sehingga fase ini akan berkontribusi untuk menentukan masa depan anak.  

Perkembangan sosial emosional merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Perkembangan sosial emosional sendiri merupakan perubahan perilaku yang disertai dengan perasaan-perasaan tertentu saat seseorang mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.

Perlu diketahui bahwa tingkat kematangan emosi seseorang merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Oleh karena itu, perkembangan sosial emosional tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Dalam mengembangkan aspek sosial emosional anak usia dini, terdapat banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menstimulasi kemampuan anak, contohnya dengan menggunakan alat peraga edukatif seperti penggunaan media papan ekspresi dan kegiatan bermain peran. Menurut beberapa penelitian, penggunaan media papan ekspresi dan bermain peran terbukti efektif untuk memunculkan rasa ketertarikan anak dalam mengenal emosi, serta dapat meningkatkan semangat dan minat belajar anak.

Metode pembelajaran tersebut sudah diterapkan di kelas Batita Daycare Agriananda IPB. Penggunaan media papan ekspresi berupa emotion wheel dan mood board digunakan untuk mengenalkan emosi-emosi dasar (senang, sedih, terkejut, marah, dan takut) kepada anak, sekaligus anak belajar bagaimana mengekspresikan emosinya dengan baik.

Sementara itu, kegiatan bermain peran diawali dengan membacakan cerita kepada anak, lalu anak akan diminta untuk memperagakan sikap atau kegiatan berdasarkan adegan dalam cerita. Sebagai contoh, dalam sebuah cerita terdapat adegan anak meminta tolong kepada temannya, maka anak akan diminta untuk menirukan cara meminta tolong yang baik dan benar pada temannya.

Metode pembelajaran tersebut dilakukan selama enam kali pertemuan secara rutin dengan tema yang berbeda-beda setiap harinya. Selama enam kali pertemuan, anak-anak menunjukkan ketertarikan terhadap media papan ekspresi sehingga guru dapat dengan mudah menstimulasi perkembangan emosi anak.

Setiap hari, anak dibimbing untuk menunjukkan perasaannya menggunakan media emotion wheel dengan memutarkan jarum jam yang ada pada media, anak juga diarahkan untuk mengekspresikan emosinya melalui ekspresi wajah. Selain itu, anak diajak bermain mood board untuk membuat ekspresi wajah. Dengan demikian, anak dapat mengenal macam-macam emosi yang dirasakannya.

Hal yang sama juga ditunjukkan dalam kegiatan bermain peran, anak-anak terlihat antusias saat memainkan peran yang mereka dapat, ada yang berpura-pura jatuh lalu ditolong oleh temannya, ada yang berpura-pura tidur lalu dibangunkan oleh temannya yang berperan sebagai orang tua yang sedang membangunkan anaknya untuk bersekolah, dan lain-lain. Namun, kegiatan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kelas, jika kondisi kelas kurang kondusif, maka anak akan mudah terdistraksi oleh hal lain.

Penggunaan media papan ekspresi sebagai media pembelajaran/dokpri
Penggunaan media papan ekspresi sebagai media pembelajaran/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun