Hallo Sobat Teknik!!
Kali ini BEM FT UBP Karawang telah melakukan Abdimas (Pengabdian Masyarakat) yang dilakukan pada tanggal 2-5 September 2024 yang dilakukan di Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
Mengusung tema "Membangun penerangan desa dan mengembangkan rekayasa teknologi pada usia dini", pengabdian ini fokus pada Inovasi dan Kreativitas,Manfaat Sosial dan Lingkungan, Keterlibatan Masyarakat,Rekayasa Teknologi pada Usia Dini dan Penerangan Desa.
Dalam kegiatan abdimas ini bentuk kami memberikan distribusi nyata seperti mengunjungi dan melakukan kegiatan Proses pembelajaran di SDN Kutalanggeng yang disambut antusias oleh para siswa/i di sana.Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dasar tentang teknologi serta mendorong minat mereka dalam bidang rekayasa.Menekankan pentingnya pengenalan teknologi sejak dini sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di masa depan.
Selama kegiatan, peserta terlibat dalam berbagai aktivitas yang menarik, antara lain:
- Workshop Interaktif: Mahasiswa mengadakan sesi belajar yang menyenangkan, di mana siswa diperkenalkan pada konsep dasar rekayasa,memahami prinsip kerja teknologi yang digunakan sehari-hari.
- Proyek Kreatif: Anak-anak diajak untuk berkolaborasi dalam proyek kelompok, seperti merancang dan membangun model sederhana menggunakan bahan daur ulang. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga membangun kemampuan kerja sama dan kreativitas.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan teknis siswa, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan minat mereka dalam bidang teknologi dan rekayasa. Dengan pendekatan praktis dan interaktif, diharapkan anak-anak dapat lebih memahami konsep-konsep yang diajarkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Â
Dihari berikutnya mahasiswa dari BEM FT UBP Karawang membuat lampu tenaga surya untuk di tempatkan di bagian-bagian desa yang masih kurang penerangan nya.Ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah penerangan yang sering dihadapi oleh masyarakat desa, terutama di area yang masih minim akses listrik dan menekankan pentingnya penerangan yang memadai untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan produktivitas masyarakat, terutama pada malam hari. Selama kegiatan, peserta terlibat dalam beberapa aktivitas, termasuk Diskusi,demonstrasi atau praktik lapangan.Melalui pendekatan yang interaktif, mahasiswa tidak hanya berbagi pengetahuan tetapi juga mendengarkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, serta mendorong semangat gotong royong dalam menyelesaikan masalah bersama