Tinju dikenal sebagai olahraga bela diri yang menampilkan dua orang bertanding dengan berat sama yang saling melepaskan pukulan serta menghindari pukulan lawan. Nilai diberikan untuk pukulan sampai bonyok yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan dada mendapat nilai lebih. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi setelah sejumlah ronde yang direncanakan akan dinyatakan sebagai pemenang. Kemenangan juga dapat dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit sampai hitungan kesepuluh dari wasit atau jika lawan dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan. Tinju sering dijadikan untuk ajang memperkenalkan negeri kita, wadah bagi anak-anak yang suka berkelahi, menyediakan lowongan pekerjaan. Tetapi di samping hal itu, tinju juga memiliki sisi positifnya.
Yang telah disebutkan bahwa tinju ini dapat memperkenalkan negara kita salahsatunya negara kita yaitu indonesia. Bahwa ada salah satu atlet petinju yang telah menjuarai di kancah internasional dengan yang kita kenal yaitu chris john. Berawal dari petinju yang muncul ditelevisi nasional hingga ia telah memecahkan rekor-rekor dunia yang diantaranya petinju kedua terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu. Serta memecahkan rekor peringkat kedua dalam daftar petinju yang paling sering mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu sepanjang masa.
Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, salah satunya adalah potensi dalam bela diri, dan salah satu olahraga yang bisa di jadikan sebagai tempat untuk menyalurkan potensinya adalah olahraga tinju. Agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik maka butuh suatu pelatihan dan pengarahan secara jelas agar potensi tersebut dapat di kembangkan dan di manfaatkan dengan maksimal sehingga membuahkan hasil yang baik.
Tinju juga menyediakan lapangan pekerjaan yang dapat menunjang perekonomian masyarakat Indonesia bagi mereka yang memiliki bakat tinju. Dapat dibuktikan dengan jumlah club tinju yang mendapatkan omset dari hasil pertandingan yang mereka menangkan. Untuk menjadikan seseorang petinju profesional, dibutuhkan pelatihan ekstra dan rutin dengan bimbingan seorang pelatih yang handal. Selain itu pasti dibutuhkan alat-alat untuk berlatih. Alat-alat tersebut diproduksi oleh perusahaan yang membutuhkan banyak buruh. Itulah yang menjadi alasan bahwa tinju dapat membuka lapangan pekerjaan.
Hal ini membuktikan bahwa tinju bukan hanya sekedar kekerasan berkedok olahraga. Tinju merupakan olahraga yang memiliki dampak positif. Dampak positif diantaranya adalah sebagai ajang memperkenalkan negeri kita, wadah bagi anak-anak yang suka berkelahi, dan menyediakan lowongan pekerjaan. Melihat beberapa hal tersebut mendorong pola pikir secara umum terhadap olahraga tinju memang sebagai cabang olahraga, bukan sebagai suatu hal yang berbasis kekerasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI