Gen Z sebagai Trendsetter Penurunan Angka Diabetes Indonesia

Tren makanan dan minuman manis sudah bukan menjadi hal yang asing beberapa tahun belakangan ini. Makanan dan minuman manis yang awalnya dikenal sebagai dessert atau makanan penutup berubah menjadi cemilan yang dikonsumsi pada waktu senggang. 

Perubahan akan pandangan ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal termasuk perkembangan pesat teknologi yang sudah bisa menyentuh hampir sebagaian besar kalangan masyarakat. 

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2024, Gen Z memiliki persentase besar sebagai pengguna internet dengan angka persentase sebesar 34,40%. 

Data ini tidak dapat terlepas dari fakta bahwa, pertumbuhan dan perkembangan Gen Z sendiri beriringan dengan semakin banyaknya perubahan di dunia teknologi. 

Hal ini menjadi salah satu langkah awal penyebaran berbagai informasi mengenai resep pembuatan makanan dan minuman manis atau tempat-tempat yang menyediakan makanan atau minuman manis dengan kualitas lezat di media sosial. 

Selain kecepatan internet yang memudahkan tersebarnya informasi, kreativitas Gen Z dalam meng-upload atau menyebarkan informasi di platform mereka patut diapresiasi karena dapat dengan mudah menarik banyak orang untuk mencobanya hingga menjadi sebuah tren kekinian. 

Semakin banyak orang yang tertarik maka akan semakin banyak pula yang mengikuti platform kita dan menjadikan hal-hal yang kita sebarkan sebagai sesuatu yang dapat menjadi influence untuk diri atau kehidupan mereka.

Tingginya minat masyarakat Indonesia untuk mencoba berbagai makanan atau minuman manis yang kekinian ternyata selaras dengan naiknya penderita diabetes di Indonesia. 

Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan jumlah penderita diabetes di Indonesia per tahun 2021 menyentuh angka 19,5 juta orang dengan menduduki peringkat kelima dan diprediksi bisa meningkat menjadi 28,6 juta orang di tahun 2045. Data lain juga menunjukkan 1,2 juta anak dan remaja sampai dengan usia 19 tahun mengalami diabetes melitus. 

Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., menyampaikan pendapatnya mengenai diabetes yang dikenal dengan mother of all diseases.