Namun, sebebas-bebasnya mereka berfikir, tetap ada koridor untuk berfikir. Seorang intelektual profetik dapat mentransformasikan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, gerakan intelektual profetik seperti apa yang dapat kita pelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menumpas krisis identitas?
Nabi dan Rasul merupakan manusia pilihan Allah SWT dan memiliki sifat-sifat mulia yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat mulia Nabi dan Rasul inilah yang wajib kita pelajari sebagai landasan dari gerakan yang kita lakukan. Diantara sifat-sifat tersebut adalah:
- Shidiq: Shidip artinya selalu benar. Nabi dan Rasul selalu berkata baik dan benar baik dalam menyampaikan wahyu maupun dalam perkataan yang berhubungan dengan persoalan dunia. Sifat inilah yang harus kita pegang erat-erat. Karena jujur merupakan kunci awal dari sifat-sifat lainnya.
- Amanah: Amanah artinya dapat dipercaya. Sifat amanah ini dapat kita realisasikan dengan cara menjalankan tugas kita sesuai dengan kewajiban dan senantiasa menjaga diri dari perbuatan dosa.
- Tabligh: Tabligh artinya menyampaikan. Seorang intelektual profetik tentunya harus menyampaikan ilmu dan hal-hal baik yang ia punya. Tidak ada yang ia sembunyi-sembunyikan.
- Fathonah: Fathonah artinya cerdas. Hal ini juga menjadi penting karena dalam menjalankan amanah dan menghadapi perkembangan hidup, kita harus bertindak secara cerdas. Kita juga harus mampu menanamkan kebenaran kepada diri sendiri dan orang lain.
Sudah pasti kita semua berharap agar diri kita jauh dari krisis identitas. Apalagi jika kita lihat era digital ini dipenuhi dengan banyak tantangan. Tetapi kita harus yakin, dengan gerakan intelektual profetik kita dapat menumpas krisis identitas pada diri sendiri dan masyarakat. Tetap kuatkan tekad, teguhkan iman, dan yakinkan diri bahwa kita bisa menumpasnya. Semoga kita senantiasa diberikan keberkahan dalam menjalani hidup. Aamiin.
Referensi:
Sumber 1 Di akses pada 30 Agustus 2021 pukul 13.28
Sumber 2 Di akses pada 30 Agustus 2021 pukul 13.47
Sumber 3 Di akses pada 30 Agustus 2021 pukul 13.58
Sumber 4 Di akses pada 30 Agustus 2021 pukul 14.10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H