Mohon tunggu...
Alifia Nurul Aini
Alifia Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk di dengar

Find me on Instagram: @fiaboya You Tube: Cerita Fia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesantren tapi Bukan Pesantren

13 Desember 2015   10:31 Diperbarui: 13 Desember 2015   10:31 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda pikirkan tentang pesantren?

Saya yakin yang ada pada pikiran anda semua, pesantren itu adalah sekolah yang banyak pelajaran agamanya, banyak peraturannya, tidak ada hp, jauh dari orang tua, membuat kita tekanan batin, dll. Tapi pesantren yang satu ini beda dengan pesantren yang lain. Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah perguruan 6 tahun untuk calon kader, ulama, dan pendidik putri islam. Banyak orang mengenal Mu'allimaat adalah pesantren tapi sebenarnya Mu'allimaat adalah Boarding School. Sebenernya apa sih bedanya Mu'allimaat dengan pesantren lain?

Dari tujuannya aja udah beda, yaitu mancetak kader, ulama, pemimpin putri islam. Mu'allimaat tidak terlalu menekan untuk belajar agama. Pelajaran agama seimbang dengan pelajaran umumnya. Tapi Mu'allimaat juga tentu berbeda dengan SMP dan SMA lainnya. Banyak kegiatan di Mu'allimaat yang bisa melatih kita untuk menjadi pemimpin. Mu'allimaat juga didirikan langsung oleh KHA. Dahlan. Hidup di Mu'allimaat kita tidak terlalu terkekang seperti di pesantren-pesantren pada umumnya. Karena letaknya ditegah-tengah kota, jadi kita dibebaskan untuk pergi kemana saja. Kita boleh jalan-jalan ke malioboro, jalan-jalan ke tempat-tempat wisata di Jogja, jalan-jalan ke mall, dll. Jadi anak-anak Mu'allimaat gk mungkin jadi anak yang kudet. Fashion anak Mu'allimaat juga mengikuti perkembangan zaman. Walaupun jauh dari orang tua, tapi anak-anak Mu'allimaat tetap merasa dekat sama orang tuanya. Karena di setiap asrama di fasilitasi telepon rumah. Orang tua kami bisa kapan saja manghubungi kami. Di setiap asrama juga di fasilitasi TV LED. Jadi semua anak Mu'allimaat tidak takut akan ketinggalan informasi.

Di Mu'allimaat kita juga bisa belajar aktif ber-organisasi. Banyak organisasi yang bisa kita ikuti, yaitu IPM, DK (bergerak di bidang HW), Palang Merah Remaja, KIR, Star of Speech, Lembaga IPM Mts, Lembaga Pers Pelita Mu'allimaat, dll. Jadi orang tua kita tidak khawatir anaknya akan mengikuti hal-hal yang negatif. Di Mu'allimaat juga banyak acara-acara positif yang bikin kita jadi kayak orang sibuk gitu deh. Bagi anak yang kurang minat di organisasi, bisa menekuni ekstrakurikuler yang di selenggarakan oleh Mu'allimaat. Jadi kita gk perlu takut kekurangan kerjaan.

Bagi kalian yang punya bakat-bakat yang luar biasa, kalian juga bisa mengikuti lomba-lomba, baik lomba di lingkup Mu'allimaat, maupun yang di luar lingkup Mu'allimaat. Di Mu'allimaat juga ada pertukaran pelajar ke luar negeri untuk siswa yang berprestasi.

Di Mu'allimaat kita juga akan dilatih menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa lewat berbagai kegiatan. Kita juga dilatih untuk tidak mencari kehidupan di Muhammadiyah, tapi menghidup-hidupi Muhammadiyah.

Karena Mu'allimaat hanya untuk Perempuan, jadi disana tidak ada laki-laki. Orang tua tidak perlu khawatir anaknya pacaran, seks bebas, dll. Karena di Mu'allimaat kita akan selalu terjaga dari hal-hal negatif. Untuk kaum laki-laki, tidak perlu iri, karena ada Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah juga. Jadi, bagi kaum laki-laki yang ingin menjadi seperti anak-anak Mu'allimaat, kalian bisa masuk ke Mu'allimin.  Ini hanya sekedar informasi, bukan promosi. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Salam,

Fia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun