Mohon tunggu...
Alifia Hidayatul
Alifia Hidayatul Mohon Tunggu... Lainnya - Be your self

Luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sampah

9 Desember 2020   23:36 Diperbarui: 9 Desember 2020   23:37 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Plastik merupakan salah satu penunjang efesiensi kebutuhan manusia sebagai suatu alat dalam produk rumah tangga, industri dan lain-lain. Bebarapa macam peralatan yang terbuat dari pelastik merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh manusia sebagai bahan mentah yang berniai murah dibandingkan dengan peralatan yang terbuat dari logam, hal inilah yang memicu peningkatan penggunaan bahan plastik sebagai solusi utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.Dalam beberapa tahun terakhir ini negara Indonesia selalu dikaitkan dengan salah satu negara konsumen tertinggi dalam penggunaan bahan plastik. Dimana Plastik memang merupakan salah satu solusi terbaik dalam pembuatan peralatan namun di lain sisi juga memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan jika tata kelolah pembuangan limbah plastik ini tidak benar.Dibeberapa daerah kawasan nusantara ini sudah dilihat begitu banyak limbah plastik yang dapat merusakan lingkungan karena tatakelolah pembuangannya yang masih kurang efesien dan ditambah lagi kesadaran masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah plastik tersebut.

Limbah gelas plastik kemasan, sedotan, kemasan cemilan, serta kantongan plastik inilah salah satu penyumbang terbesar kerusakan lingkungan bagi nusantara sehingga indonesia sempat dikaitkan dengan salah satu negara tertinggi dalam menyumbang limbah plastik, dan jika kondisi ini terjadi terus menerus apakah generasi mendatang dapat merasakan manfaat lingkungan?Salah satu solusi yang dapat ditawarkan yaitu polarisasi kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan kemasan pelastik secara berlebihan. Sebagai contoh jika selama ini masyarakat mengkonsumsi gelas kemasan satu kali pakai maka sebaiknya gelas yang digunakan adalah gelas yang dapat berulang kali dipakai begitupun dengan bahan lainnya ataupun pengusaha yang menggunakan plastik beralih terhadap bahan yang ramah lingkungan.Salah satu contoh yang lain untuk mengurangi bahan plastik berlebihan adalah polarisasi kebiasaan masyarakat dalam setiap kegiatan kemasyarakatan yang diterapkan pemkot Parepare yaitu dimana disetiap kegiatan tersebut itu tidak menggunakan lagi air kemasan satu kali pakai melainkan kemasan yang lama pakai sehingga penggunaan kemasan plastik ini tidak lagi secara berlebihan, bahkan Pemkot Parepare atau dalam hal ini Walikota Parepare enggan keacara kemasyarakatan jika masih ada yang menggunakan bahan plastik satu kali pakai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun