Mohon tunggu...
alifia syafa
alifia syafa Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jangan Tertipu Hoaks!

10 November 2024   19:55 Diperbarui: 10 November 2024   20:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di zaman serba digital ini, hampir setiap orang pasti aktif di media sosial. Tiap hari, kita disuguhi berbagai macam info mulai dari berita terbaru, video lucu, meme, sampai tips kesehatan. Sayangnya, di antara semua informasi yang membanjiri timeline kita, banyak juga info yang nggak bisa dipercaya alias hoaks! Nah, inilah pentingnya punya yang namanya literasi digital, biar nggak gampang tertipu.

Apa sih Literasi Digital Itu?
Sederhananya, literasi digital adalah kemampuan buat memilah dan memahami informasi di dunia digital, termasuk di media sosial. Jadi, bukan cuma asal bisa pakai internet atau tahu cara posting, ya! Literasi digital ini ngebantu kita buat berpikir lebih kritis, melihat informasi dari berbagai sudut pandang, dan nggak asal percaya sama berita yang kita baca atau lihat. Keren, kan?

Kenapa Literasi Digital Penting di Media Sosial?
Bayangin aja, kita hidup di tengah lautan informasi. Saking banyaknya, kita sering nggak sadar mana yang benar dan mana yang cuma hoaks. Apalagi, banyak banget orang yang suka langsung share tanpa cek dulu sumbernya. Bisa berbahaya, lho, kalau sampai informasi yang kita percaya itu ternyata salah atau bahkan cuma berita palsu. Berikut beberapa alasan kenapa literasi digital penting banget:

1. Biar Nggak Kena Hoaks
Hoaks bisa muncul dalam berbagai bentuk—mulai dari artikel yang judulnya bombastis, meme, sampai gambar yang diedit. Kalau kita nggak punya literasi digital, kita bakal gampang banget percaya sama info yang kelihatannya “wah” tapi ternyata nggak ada buktinya. Dengan literasi digital, kita bisa lebih kritis dan paham ciri-ciri hoaks, misalnya judul yang heboh tapi nggak jelas sumbernya.
2. Nambah Kemampuan Buat Analisasi
Literasi digital bikin kita nggak langsung “telan bulat-bulat” semua info yang kita terima. Kita jadi lebih jeli buat lihat apakah sumber informasinya terpercaya atau nggak. Ini kayak skill detektif mini—kita perlu ngecek siapa penulisnya, sumbernya dari mana, dan apa ada data yang mendukung klaim tersebut. Kalau nggak ada? Mungkin kita perlu lebih hati-hati buat percaya.
3. Biar Lebih Bijak di Media Sosial
Media sosial itu ibarat “panggung bebas” buat semua orang. Setiap orang bisa share pendapat, berita, atau bahkan curhat. Tapi sayangnya, kebebasan ini juga berarti info yang nggak benar bisa tersebar luas dengan cepat. Dengan literasi digital, kita jadi lebih bijak buat mikir dulu sebelum share atau komen. Kita juga nggak ikut-ikutan menyebarkan info yang bisa jadi salah..


Cara Meningkatkan Literasi Digital
Mungkin ada yang mikir, “Ah, ribet banget sih.” Padahal nggak serumit itu kok. Mulai aja dari hal-hal simpel. Misalnya, jangan asal percaya sama info yang nggak jelas sumbernya. Coba cek dulu, baca dari sumber lain buat cari info yang sama. Selain itu, perhatiin juga apakah ada data atau bukti konkret di dalam artikel atau postingan yang kamu baca. Kalau infonya terkesan mengada-ada atau nggak ada data pendukung, bisa jadi itu cuma hoaks.
Ada juga banyak kursus online buat belajar literasi digital, beberapa bahkan gratis. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Digital Literacy in Social Media Age oleh Johnson & Meikle (2023), orang yang punya literasi digital tinggi lebih jarang kena hoaks dan lebih cerdas dalam menganalisis informasi. Jadi, nggak ada salahnya buat coba belajar, kan?


Yuk, Jadi Netizen Cerdas!
Di dunia yang serba digital ini, kita perlu jadi netizen yang cerdas. Literasi digital bukan cuma soal bisa buka media sosial atau tahu cara posting foto keren, tapi soal punya kemampuan buat mikir kritis dan nggak gampang percaya sama semua yang kita lihat atau baca. Dengan punya literasi digital yang baik, kita bisa ngebantu nyebarin info yang benar dan nggak ikut-ikutan menyebarkan hoaks. Jadi, yuk mulai dari sekarang, lebih kritis dan lebih bijak di dunia maya!


Referensi
Buchan, M. C., Bhawra, J., & Katapally, T. R. (2024). Navigating the digital world: development of an evidence-based digital literacy program and assessment tool for youth. Smart Learning Environments, 11(1), 8.
Libitina, Y. (2023). Media Literacy in the Social Media Age: Navigating Information Overload. Research in Media and Communication, 1(2), 7-11.
Ng, W. (2012). Can we teach digital natives digital literacy?. Computers & education, 59(3), 1065-1078.
Smith, E. E., & Storrs, H. (2023). Digital literacies, social media, and undergraduate learning: what do students think they need to know?. International Journal of Educational Technology in Higher Education, 20(1), 29.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun