Mohon tunggu...
Alifia Annora Qahrunada
Alifia Annora Qahrunada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Self-Diagnosis terhadap Masalah Kesehatan Mental

17 Juni 2024   23:51 Diperbarui: 18 Juni 2024   00:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital ini, kita bisa mendapatkan banyak akses informasi apapun melalui internet. Hanya dengan beberapa ketukan jari, kita dapat menemukan berbagai macam informasi, terutama informasi mengenai kesehatan. Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena Self-Diagnosis atau diagnosis mandiri. Fenomena Self-Diagnosis terhadap kesehatan mental menjadi salah satu isu yang yang ramai diperbincangkan oleh generasi muda. Self-Diagnosis mengacu pada orang yang mendiagnosis kondisi kesehatan mereka sendiri berdasarkan informasi yang ditemukan di internet tanpa melakukan konsultasi kepada profesional. 

Self-Diagnosis merupakan fenomena dimana seseorang mencoba menentukan gangguan atau penyakit yang dialami berdasarkan pengetahuan diri sendiri atau informasi dari sumber tidak kredibel yang di dapatkan dari internet. Self-Diagnosis terhadap kesehatan mental terjadi karena adanya rasa ingin tahu, kekhawatiran melakukan pemeriksaan kepada profesional, dan adanya tren romantisme terhadap kesehatan mental di tengah generasi muda. Media sosial berperan besar terhadap terjadinya fenomena Self-Diagnosis terhadap kesehatan mental karena belakangan ini banyak tersebar konten mengenai Self-Diagnosis yang dapat mendorong orang lain untuk mencari tahu dan melakukan Self-Diagnosis juga.

Self-Diagnosis mungkin terlihat seperti solusi cepat dan praktis untuk mengetahui masalah kesehatan, tetapi risiko dari fenomena tersebut jauh lebih besar daripada manfaat yang didapatkan. Adanya fenomena Self-Diagnosis terhadap kesehatan mental dapat memiliki dampak negatif yang sangat signifikan dan merugikan diri sendiri. Tanpa pengetahuan yang cukup, Self-Diagnosis terhadap kesehatan mental dapat menimbulkan rasa takut dan panik yang tidak berdasar karena mendapatkan informasi yang salah atau berlebihan. Kesalahan dalam mendiagnosis kesehatan mental, dapat memperparah kondisi kesehatan mental dan bisa mengarah pada pengobatan yang tidak tepat atau tidak diperlukan. 

Untuk menghindari adanya fenomena Self-Diagnosis terhadap kesehatan mental, jangan mengandalkan informasi dari internet atau media sosial untuk mendiagnosis diri sendiri. Jika ingin memahami lebih banyak tentang kesehatan mental, carilah informasi dari sumber yang kredibel seperti buku atau artikel yang ditulis oleh profesional dalam bidang kesehatan mental. Lakukan konsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Kesehatan merupakan investasi jangka panjang, dan mendapatkan perawatan yang benar adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih sehat dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun