Mohon tunggu...
alifiaamalia
alifiaamalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengungkap FOMO: Mengapa Gen Z Selalu Merasa Ketinggalan?

4 Januari 2025   20:12 Diperbarui: 4 Januari 2025   20:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fear of Missing Out

Pasti teman-teman di sini tidak asing kan dengan kata FOMO? FOMO (Fear of Missing Out) merupakan perasaan takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti kegiatan atau tren tertentu. Fenomena FOMO ini bukan hal yang baru di lingkungan sekitar kita, terutama pada era Gen Z. Mereka adalah generasi yang terhubung dengan internet dan media sosial sebagai bagian dari kehidupan mereka.Di era Gen Z, FOMO muncul ketika mereka melihat teman-temannya telah memposting momen bahagia atau menyenangkan, namun mereka tidak terlibat dalam momen tersebut. Hal ini lah yang menimbulkan perasaan cemas dan merasa tertinggal terhadap Gen Z akan pencapaian teman-temannya. Fenomena ini awalnya tidak begitu dianggap serius, kini semakin merasuk dalam kehidupan sehari-hari karena media sosial saat ini berkembang pesat.Media sosial seperti instagram dan tiktok memiliki peran yang besar dalam perasaan FOMO pada era Gen Z. Salah satu alasan mengapa Gen Z selalu merasa ketinggalan adalah karena  Gen Z tidak lepas dari yang namanya bermedia sosial. Setiap hari, mereka dihadapkan dengan konten yang memperlihatkan kehidupan orang lain yang bisa dikatakan sempurna seperti liburan ke luar negeri, membeli barang branded, atau lain sebagainya. Hal ini sering kali menimbulkan perasaan bahwa mereka tidak cukup baik dari orang lain, sehingga meningkatkan rasa cemas bagi Gen Z. Perasaan cemas ini bisa menyebabkan dampak negatif pada diri sesorang, yang berujung pada stress bahkan depresi. Gen Z yang memiliki perasaan bahwa mereka selalu tertinggal atau tidak cukup baik bisa menurunkan rasa percaya diri mereka.

Meskipun FOMO menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Gen Z, terdapat beberapa cara yang dapat membantu mereka menghadapinya dengan lebih bijak dan bijaksana. Salah satunya adalah memahami bahwa setiap kehidupan dari masing-masing orang itu berbeda. Konten yang ditampilkan di media sosial itu bukanlah gambaran keseluruhan kehidupan seseorang. Gen Z perlu menyadari bahwa mereka harus lebih fokus pada perjalanan atau pencapaian mereka sendiri, tanpa membandingkan diri mereka dengan orang lain. Fokus pada tujuan pribadi dapat membantu mengalihkan perhatian mereka terhadap kehidupan orang lain.

Melalui beberapa cara yang bijaksana ini, dapat membantu Gen Z untuk menciptakan kehidupan yang seimbang tanpa harus merasa terbebani oleh perasaan FOMO secara terus-menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun