Mohon tunggu...
Alifia Farah Noviyanti
Alifia Farah Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

hello!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perencanaan Tarif Berbayar Pada BisKita Trans Pakuan

6 Desember 2023   16:59 Diperbarui: 6 Desember 2023   17:04 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Moda transportasi umum Biskita rencananya akan diterapkan tarif berbayar pada tahun ini. Perencanaan tarif Biskita ini diusulkan oleh Pemerintah Kota Bogor yang berkolaborasi dengan BPTJ Kementrian Perhubungan. Hal ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam mengembangkan layanan Biskita lantaran layanan angkutan umum ini terjadi load factor atau peningkatan penumpang setiap harinya. 

Biskita kini usianya menginjak lebih dari satu tahun mengaspal di jalanan-jalanan utama Kota Bogor. Sejak peluncuran pertama kalinya pada bulan November 2021 lalu, Biskita selalu menjadi pusat antusiasme masyarakat Kota Bogor dalam bermobilitas. Standar pelayanan yang diberikan berbeda dengan angkutan umum konvensional lainnya, karena Biskita dapat menjangkau segala aksesibilitas, seperti kenyamanan dan keamanan.

Selain itu, layanan transportasi Biskita ini masih belum dikenakan tarif sepeser pun hingga saat ini. Hal tersebut yang memicu peningkatan pengguna Biskita setiap harinya. "Sampai saat ini Biskita memang masih gratis karena Biskita itu kolaborasi antara BPTJ KemenHub dengan Pemerintah Kota Bogor dan dapat anggaran subsidi angkutan umum dengan skema Buy The Service, makanya kebijakan tentang tarif harus koordinasi sama pemerintah pusat. Tapi yang pasti tarif berbayar ini akan kami lakukan," ungkap Manajer Projek Biskita, Gery Widiana Lutfi. Penerapan tarif Biskita yang dilakukan pemerintah ini menjadi huru-hara masyarakat karena tidak akan ada lagi angkutan umum yang gratis di Kota Bogor.

Kisaran Tarif Pada Biskita

Besaran tarif yang nantinya akan diberlakukan pada Biskita tentunya tidak semahal itu. Kisaran tarif yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Bogor kepada BPTJ Kementerian Perhubungan sebesar Rp4.000 saja. Penetapan tarif tersebut tidak semena-mena ditentukan karena harus melihat kebutuhan dari masyarakat yang menggunakan layanan transportasi ini. Penerapan tarif ditinjau dari kemampuan masyarakat dan kemauan dari masyarakat itu sendiri untuk membayar, karena takut masyarakat akan mengeluhkan soal tarif yang besar. Apalagi rata-rata pengguna Biskita sekarang adalah anak sekolah dan mahasiswa.

Selain itu, penetapan besaran tarif pada Biskita ini juga dilihat dari fasilitas yang tersedia pada Biskita, jangan sampai tarif yang mahal tidak sebanding dengan fasilitas yang belum mumpuni. Tentu saja untuk metode pembayaran Biskita ini hanya mengandalkan kartu elektronik atau e-money. Caranya hanya dengan tap kartu pada pintu masuk Biskita, maka saldo tersebut akan terpotong dengan sendirinya.

Tujuan Penerapan Tarif Pada Biskita

Seperti yang kita tahu bahwa Kota Bogor juga identik dengan Kota Seribu Angkot. Julukan tersebut diberikan karena merajalelanya angkotan perkotaan yang kerap kali menimbulkan kemacetan di kota Bogor. Selain itu, penggunaan kendaran pribadi juga menjadi salah satu penyebab yang membuat lalu lintas menjadi semrawut. Hadirnya layanan transportasi Biskita menjadi upaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam mengatasi hal tersebut. Pengembangan layanan Biskita terus digarap oleh Pemerintah Kota Bogor agar masyarakatnya bisa nyaman dalam menggunakan transportasi umum.

Seperti pada tahun ini, Biskita yang awal mulanya gratis ternyata akan mulai diberlakukan tarif pembayaran. Rencana penerapan tarif tersebut sebagai upaya untuk mendukung masyarakat beralih menggunakan transportasi umum Biskita. Kota Bogor terpilih menjadi pilot project yang membuat pemerintah akan menggalakkan kebijakan push pollicy untuk menunjang masyarakat menggunakan transportasi umum yang lebih terintegrasi dengan cara menerapkan tarif pada Biskita.

Program Buy The Service yang ada pada Biskita menimbulkan animo masyarakat yang tinggi untuk menggunakan layanan transportasi umum ini. Hal tersebut dibuktikan dari penuturan Gery yang menyebutkan bahwa pengguna Biskita bisa mencapai ribuan per harinya. Harapannya, dengan diberlakukan sistem pembayaran ini tidak menutup antusiasme masyarakat untuk menggunakan Biskita sebagai penunjang kebutuhan hidupnya. 

Persoalan mengenai rencana penerapan tarif Biskita ini ternyata sudah melebar luas di kalangan masyarakat Kota Bogor. Tentu ada beberapa respon masyarakat yang kurang setuju dengan besaran tarif yang diajukan. Seperti penuturan dari Jeremi Penatas, mahasiswi Sekolah Vokasi IPB, yang mengatakan bahwa besaran tarif Rp4.000 terlalu mahal bagi Biskita karena fasilitasnya yang masih belum dikatakan selaras dengan tarif yang ditetapkan. "Menurut saya ini masih terlalu mahal karena jika kita lihat dari Biskita itu sendiri masih tipe bus yang medium, selain itu belum ada jalur khusus bagi Biskita sehingga masih ikut macet-macetan di jalan," ungkap Jeremi Penatas sebagai pengguna Biskita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun