Malang --- Komitmen untuk melindungi anak-anak dari kekerasan seksual dan perundungan semakin mendapatkan perhatian di masyarakat. Dalam upaya mendukung pencegahan kekerasan terhadap anak usia dini, sebuah inisiatif inovatif diluncurkan melalui program pengabdian masyarakat dengan Judul "POWER KIDS: Kartu Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual dan Perundungan pada Anak Usia Dini di PAUD Miracle Kids". Program ini merupakan hasil kolaborasi antara TIM Dosen Universitas Negeri Malang (UM) Dan PAUD Miracle Kids, serta dukungan dan bantuan aktif dari  mahasiswa sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. Program ini, bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan dampak dari kartu edukasi dengan memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada anak-anak dan pendidik untuk mengidentifikasi dan mencegah tindakan kekerasan serta perundungan.
POWER KIDS menyediakan solusi edukatif melalui kartu edukasi yang dirancang khusus dengan informasi yang mudah dipahami oleh anak-anak. Kartu ini memuat informasi penting mengenai  batasan tubuh, hak-hak anak, serta langkah-langkah yang harus diambil jika mereka mengalami atau menyaksikan kekerasan dan perundungan. Desain kartu ini menggunakan ilustrasi berwarna cerah dan bahasa yang mudah dipahami.
Kegiatan ini dimulai sejak Juni 2024 di PAUD Miracle Kids, sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang terletak di Kota Malang. Tak sendiri, Alifia Candra Puriastuti, S.Keb., Bd., M.Kes didampingi oleh timnya yang terdiri dari Winny kirana Hasanah, S.Keb., Bd., M.KM., Rizqie Putri Novembriani, S.Keb., Bd., M.K.M., dan Nina Rini Suprobo, S.Keb., Bd., M.Keb. Keempatnya adalah Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM. Di samping itu, ada pula peran mahasiswa yakni Dinda Farida Putri Bahari dan Nova Wulan Rahmadani.
Program ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara tim dosen UM yang memiliki keahlian dalam bidang Kesehatan dan Kebidanan, serta pihak PAUD Miracle Kids yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan perlindungan pada peserta didik mereka. Para dosen UM tidak hanya terlibat dalam merancang dan mengembangkan materi edukasi, tetapi juga mengkoordinasikan pelatihan untuk pendidik dan orang tua agar mereka dapat efektif mendukung anak-anak dalam memahami dan menerapkan informasi dari kartu edukasi tersebut.
Selain peran dosen, mahasiswa dari Universitas Negeri Malang juga memainkan peran krusial dalam pelaksanaan program ini. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas mulai dari desain kartu edukasi, kegiatan pengabdian, hingga evaluasi program. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang berharga dalam pengabdian masyarakat dan pengembangan program edukasi, sekaligus berkontribusi langsung dalam upaya pencegahan kekerasan dan perundungan.
Alifia Candra P. Selaku ketua tim pengabdian menyampaikan, "POWER KIDS tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membantu anak-anak merasa lebih aman dan percaya diri. Kami berharap pendekatan ini bisa menjadi model untuk upaya pencegahan kekerasan di tempat lain."
Menurut Alifia Candra P. "Inisiatif seperti POWER KIDS adalah langkah maju dalam melindungi anak-anak kita dari kekerasan. Program ini akan membantu membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka"
Bahkan Alifia menjelaskan "POWER KIDS merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tim mahasiswa, sangat krusial dalam memastikan keberhasilan program ini," ujar beliau. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak dan komitmen untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dan perundungan, POWER KIDS memberikan harapan baru untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
Dengan adanya POWER KIDS, diharapkan anak-anak di PAUD Miracle Kids dan lembaga pendidikan lain di Kota Malang dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan penuh kasih. Program ini merupakan langkah awal menuju perubahan positif dalam upaya pencegahan kekerasan dan perundungan di tingkat pendidikan anak usia dini, sekaligus menjadi model bagi inisiatif serupa di daerah lain di seluruh Indonesia
